Tujuh putri cantik sedang mandi di sebuah telaga di tengah hutan padang pohon rumbia.
Salah satu dari mereka adalah Putri Bungsu, yang paling cantik.
Awang Sukma, pemuda di sekitar telaga itu, berhasil mencuri selendang sang putri. Singkat cerita mereka akhirnya menikah dan melahirkan seorang putri yang mewarisi kecantikan sang ibu.
Kumalasari nama putri kesayangan mereka.
Perkawinan mereka berakhir ketika Putri Bungsu menemukan selendang yang disembunyikan Awang Sukma.
Sang putri akhirnya kembali ke kayangan, negeri asalnya. Sebelum itu ia berpesan kepada sang suami untuk memelihara anak semata wayang mereka.
Cerita di atas memang agak mirip dengan legenda Joko Tarup dan 7 Bidadari.
Desa Telaga Bidadari terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan. Dari Banjarmasin jaraknya 109 Km via jalan Marabahan Margasari.
“Telaga Bidadari perlu dikenalkan sebagai objek wisata Kalsel. Kalau perlu dicarikan investor,” ujar Limantara, pengamat wisata di banua.
Kondisi Telaga Bidadari memang nampak seadanya. Fasilitas tempat mandi untuk pengunjung pun belum cukup representatif.
Jika dikelola lebih bagus tidak menutup kemungkinan keberadaan Telaga Bidadari akan menjadi destinasi wisata andalan Kalsel. BA