Banyak nama kampung atau destinasi wisata yang berkaitan dengan kata Banyu (air). Banyuwangi, Banyu Asin, Banyu Beku, Banyumili, Banyu Tajun Hilir.

Nah salah satu daerah diĀ  Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan juga terdapat kampung bernama Banyu Barau.

Secara kata Banyu Barau berarti air menyala. Banyu kok bisa terbakar? Aneh tidak ya?

“Iya di sini kampung Banyu Barau. Aneh kan, banyu (air) bisa barau (menyala terbakar),” kata seorang ibu-ibu pedagang gula merah di Pasar Banyu Barau Kandangan, Rabu (19/7/2023).

Tidak diketahui persis kenapa kampung di sebelah wilayah kampung ketupat Parincahan itu dinamakan demikian.

Kita hanya dapat menduga-duga kemungkinan kampung itu pernah terbakar atau sengaja dibakar saat chaos. Siapa pelakunya juga tidak diketahui.

Namun tidak bagi Taibah, 79 tahun. Menurut dia, sejarah Banyu Barau berkaitan dengan kakeknya, Hasan bin Jalil yang tinggal, menjalani hidup dan akhirnya bermakam di kampung Banyu Barau.

Taibah mengisahkan, penamaaan Banyu Barau karena peristiwa ada orang luar yang hendak masuk kampung dengan niat tidak baik alias berbuat kerusuhan.

Rencana kedatangan orang luar itu terhalang oleh api yang menyala-nyala di atas banyu sungai. Para perusuh itu pun akhirnya putar badan kembali.

“Hasan itu abahku. Gawian mengajar mengaji dan berkebun,” ujar Markamah, yang dikaruniai usia panjang hingga lebih 100 tahun.

Jadi, menurut tutur Taibah, Banyu Barau karena perbuatan luar biasa kakeknya yang memiliki ilmu dari sisi Tuhan.

Ilmu spiritual itu diwarisi oleh Sarifah (adik Markamah), putri Hasan lainnya, yang di masa hidupnya, pernah didatangi keluarga Bung Karno. BA