Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat dunia, termasuk Indonesia, untuk waspada terhadap ancaman malapetaka yang mungkin terjadi di masa depan.
Presiden Jokowi mengatakan, perubahan iklim yang membuat suhu bumi makin panas adalah ancaman malapetaka besar yang harus diwaspadai seluruh masyarakat dunia. Sebab, hal ini sudah mulai dirasakan di sejumlah negara.
“Hati-hati, hati-hati. Ancaman perubahan iklim sudah nyata, sudah kita rasakan, dan dirasakan semua negara di dunia,” ujar Jokowi dalam Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, dikutip Kamis (28/9/2023).
“Suhu bumi semakin panas, cuaca juga semakin panas kekeringan. Ada di mana-mana, bukan hanya di Indonesia saja,” tegasnya.
Jokowi mengatakan, perubahan iklim ini memicu berbagai macam krisis, salah satunya pangan. Menurut Jokowi, ada banyak negara yang saat ini kesulitan untuk memperoleh pangan, baik dari produksi dalam negeri maupun impor.
“Akhirnya ada krisis pangan, beberapa negara kekurangan pangan baik itu gandum, beras,” ujarnya.
Persoalan ini semakin rumit ketika belasan negara memilih untuk menahan ekspor komoditas pangan, khususnya beras.
“Yang biasanya negara-negara itu mengekspor berasnya 19 negara sekarang sudah setop ngerem ekspornya, tidak diekspor lagi sehingga banyak negara yang harga berasnya naik, termasuk di Indonesia sedikit naik,” terang Jokowi.
Source : CNBC Indonesia