Perang yang terjadi di Timur Tengah antara Hamas dan Israel terancam melebar. Dilaporkan bagaimana Israel menyerang dua bandara utama di Suriah, Kamis (12/10/2023).
Serangan tersebut mengenai bandara di ibu kota Damaskus dan kota utara Aleppo. Ini merusak landasan pendaratan di kedua bandara tersebut.
“Tidak dapat digunakan lagi”, tulis media pemerintah mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya, dikutip AFP, Jumat (13/10/2023).
Sumber militer Suriah juga mengatakan serangan tersebut merupakan bentuk putus asa Israel. Ini juga dilakukan guna “mengalihkan perhatian” dari konflik dengan Hamas di Gaza.
Sementara itu, serangan juga menyeret Iran. Angkatan Udara Israel menyerang bandara Damaskus hanya beberapa menit sebelum pesawat yang membawa Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian hendak mendarat.
“Alih-alih mendarat, pesawat tersebut kini menuju pulang ke Teheran,” tulis media Visegard.
Kekhawatiran akan menyebarnya perang sebenarnya sudah dikatakan sejumlah negara termasuk Arab Saudi. Mengutip Aawsat, negara Raja Salman bin Abdulaziz itu menegaskan bahwa kerajaan akan mengerahkan upaya yang lebih besar dengan kekuatan regional dan internasional untuk mengakhiri eskalasi di Gaza dan sekitarnya, termasuk mencegah penyebaran konflik ke wilayah tersebut.
“Pemerintah menekankan bahwa Arab Saudi akan terus mendukung rakyat Palestina dalam upaya mereka mendapatkan hak sah mereka, mencapai harapan dan aspirasi mereka, serta membangun perdamaian yang adil dan abadi,” tulis media tersebut mengutip sang Raja, Rabu lalu.
Perlu diketahui, Israel menganggap Suriah dan Iran sebagai pendukung Hamas. Pemerintah PM Benjamin Netanyahu sendiri belum berkomentar lebih jauh soal serangan ini.
Selasa, Israel sempat mengatakan pihaknya menembakkan artileri dan mortir ke arah Suriah. Ini sebagai tanggapan atas beberapa peluru yang diluncurkan oleh tetangganya ke wilayah Israel, lapor Reuters.
Ketegangan meningkat antara Israel dan negara-negara yang berbatasan dengannya sejak serangan Hamas Sabtu (7/10/2023). Israel sejak itu juga saling baku tembak dengan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, yang meningkatkan kekhawatiran atas stabilitas politik di Timur Tengah.
AS Ancam Iran
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam Iran. Ia memperingatkan Iran untuk berhati-hati setelah serangan Hamas terhadap Israel.
Sumber mengatakan kepada NBC News bahwa intelijen AS menunjukkan para pemimpin Iran terkejut dengan serangan Hamas terhadap Israel.
Namun Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Selasa, bahwa Iran “terlibat” dalam serangan itu karena telah mendukung Hamas selama beberapa dekade.
Biden sendiri telah menyebut serangan Hamas sebagai “kekejaman murni”. Menurutnya serangan Hamas paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaus.
Perlu diketahui Hamas sendiri menegaskan serangannya sebagai balasan atas ketidakadilan yang dirasakan warga Palestina selama ini.
Hal itu juga akumulasi atas pendudukan paksa Isarel di wilayah itu, termasuk beberapa kekerasan yang terjadi tahun ini di Masjid Al-Aqsa.
Source : CNBC Indonesia