Dua minggu berlalu sejak kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangannya terhadap Israel. Sejumlah perkembangan pun telah terjadi.

Menurut data terkini, lebih dari 4.200 orang telah terbunuh di Gaza dan lebih dari 13.000 orang terluka sejak perang Israel-Hamas dimulai, menurut pihak berwenang Palestina.

Diketahui, perang pecah saat kelompok Hamas yang menguasai Gaza menyerang konser yang diadakan Israel di perbatasan Gaza-Israel pada Sabtu (7/10/2023). Israel pun membalas dengan mendeklarasikan perang.

Melansir Aljazeera, berikut perkembangan terkini konflik Hamas-Israel pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023:

Perkembangan terkini
• Perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah dibuka dan 20 truk bantuan telah memasuki wilayah yang terkepung. 20 truk bantuan akan dikirim ke gudang PBB untuk didistribusikan ke seluruh Jalur Gaza. Namun bantuan ini disebut masih sangat kurang mengingat jumlah korban yang banyak.

• Israel terus melakukan pemboman besar-besaran di titik-titik wilayah Gaza pada hari Sabtu malam setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji untuk “berjuang sampai kemenangan” menyusul pembebasan dua tawanan pertama oleh kelompok Hamas yang berkuasa di wilayah tersebut.

• Para tawanan Amerika yang dibebaskan adalah Judith Raanan dan putrinya Natalie yang diculik oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan.

• Pasukan bersenjata Hamas, Brigade Qassam, membebaskan para sandera “untuk alasan kemanusiaan” setelah upaya mediasi Qatar pada hari Jumat.

• “Pengepungan total” yang dilakukan Israel tersebut terus berlanjut dan Israel menyatakan pengepungan ini tidak akan dicabut kecuali para sandera Israel dibebaskan.

Jumlah Korban
• Jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 4.200 orang, dan 70 persen dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 13.000 orang terluka.

• Sekitar 1.400 orang tewas di Israel selama serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, dan lebih dari 4.000 orang terluka.

• Israel juga menyerukan warganya untuk segera meninggalkan Mesir dan Yordania, dan mencoba menghindari perjalanan ke negara-negara regional lainnya, karena ketegangan meningkat akibat perang di Gaza.

• Diperkirakan 200 warga Israel, termasuk 30 remaja dan anak-anak serta 20 orang berusia di atas 60 tahun, ditawan di Gaza, kata media penyiaran publik Israel, Kan, pada hari Kamis, mengutip sumber-sumber militer.

Proses Diplomasi
• Sebuah konferensi internasional yang disebut KTT Perdamaian Kairo sedang berlangsung di Mesir, untuk membahas cara-cara “meredakan” perang Israel-Hamas.

• Mesir membuka pertemuan puncak mengenai krisis Gaza pada hari Sabtu untuk mencoba mencegah perang regional yang lebih luas namun para pemimpin Timur Tengah dan Eropa yang berkumpul diperkirakan akan kesulitan untuk menyepakati posisi bersama mengenai konflik antara Israel dan Gaza.

• Dua diplomat mengatakan kecil kemungkinannya akan ada kesepakatan bersama dari pertemuan tersebut karena adanya sensitivitas seputar seruan gencatan senjata, dan apakah akan menyoroti serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel dan hak Israel untuk membela diri.

• Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan penting agar konflik antara Israel dan Hamas tidak meluas ke Timur Tengah.

• Bentrokan di perbatasan Israel dengan Lebanon dan upaya serangan oleh pasukan yang didukung Iran di wilayah lain telah memicu kekhawatiran akan terjadinya tumpahan darah, terutama jika serangan darat terbukti menimbulkan pertumpahan darah.

• Protes juga terjadi di Timur Tengah dengan ribuan demonstran memprotes tindakan Israel di Gaza. Pada hari Jumat orang-orang dari Mesir, Yordania, Lebanon, Irak, Qatar, Yaman dan Tepi Barat turun ke jalan. (Mentari Puspadini)

Source : CNBC Indonesia