Serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix mendadak viral lantaran banyaknya pujian dari netizen, baik dari segi alur cerita maupun dari akting para aktor dan aktrisnya.
Namun jangan salah, cerita ini juga mengandung banyak pelajaran seputar bisnis yang cukup penting.
Seperti diketahui, Gadis Kretek mengisahkan cerita cinta sekaligus penemuan jati diri seorang perajin rokok kretek berbakat yang menentang tradisi di industri kretek di Indonesia pada era 1960-an.
Adalah Dasiyah (Jeng Yah) dan Soeraja. Perjalanan hidup kedua tokoh di film ini ternyata dipenuhi banyak pelajaran moral dan keuangan. Adapun pelajaran finansial dari serial ini cukup erat kaitannya dengan urusan entrepreneurship.
Pada intinya, satu hal yang terpenting dalam bisnis adalah penjualan karena dari sanalah sumber pemasukannya. Tapi jangan salah, ada tiga hal lain yang harus Anda ketahui pula agar bisnis Anda bisa bertahan lama.
Penasaran dengan pelajaran bisnis yang dimaksud? Berikut ulasannya.
Manajemen Supply Chain yang Baik
Anda pasti pernah mencicipi makanan atau minuman di restoran, cafe, atau tempat makan lainnya yang menurut Anda memiliki cita rasa yang nikmat. Dan Anda bertanya-tanya dari mana biji kopi, daging, atau bumbu-bumbu dari makanan yang mereka sajikan.
Dalam dunia bisnis, ada istilah yang wajib Anda ketahui yakni supply chain. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, supply chain berarti rantai pasok yang membentuk jaringan antara produsen dan pemasok, dalam memproduksi dan mendistribusikan produknya ke pelanggan.
Di film ini, dijelaskan dengan detail bagaimana kualitas tembakau akan sangat mempengaruhi rasa dari kretek yang dijual di pasaran.
Ayah Dasiyah, pengusaha kretek Idroes Moeria sempat dicurangi oleh vendor pemasok tembakau. Alhasil dia membeli tembakau berkualitas buruk di harga premium.
Hal ini tentu bisa mengakibatkan masalah dalam urusan penjualan yang bisa berdampak pada kinerja perusahaan di jangka panjang.
Namun untungnya, urusan ini bisa terselesaikan lewat bantuan Soeraja. Soeraja berhasil menemukan pemasok tembakau lain yang kualitasnya jauh lebih bagus meski tembakau tersebut belum dikeringkan.
Pahami Rahasia Dagang!
Teknik ATM (Amati, Tiru & Modifikasi) tentu menjadi hal yang umum terjadi dalam persaingan bisnis.
Namun apa jadinya jika kompetitor tidak melakukan modifikasi alias menjiplak ide produk Anda, seperti yang terjadi dalam persaingan bisnis Kretek Gadis vs Kretek Proklamasi?
Anda mungkin harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan Rahasia Dagang. Dalam Pasal 1 UU Rahasia Dagang (UURD), disebutkan bahwa “Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.”
Dilansir dari Hukumonline, perlindungan rahasia dagang itu sendiri tidak mensyaratkan seseorang harus mendaftarkan ke Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI), layaknya paten. Tapi patut diingat bahwa hal ini juga tidak bisa didapat secara otomatis.
Berbeda dengan paten yang memiliki batas waktu perlindungan selama 20 tahun, Rahasia Dagang tidak memiliki batas waktu perlindungan. Selama pemilik menjaga rahasia dagangnya ke publik, selama itu pula rahasianya terlindungi.
Satu upaya untuk memperoleh perlindungan sebagai Rahasia Dagang adalah dengan membuat perjanjian kerahasiaan dengan para pihak yang mendapat akses kepada informasi tersebut.
Pasal 4 UURD juga menyebutkan bahwa Pemilik Rahasia Dagang memiliki hak untuk menggunakan sendiri Rahasia Dagang yang dimilikinya dan memberikan Lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang atau mengungkapkan Rahasia Dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.
Inovasi dan Pemasaran yang Baik
Dalam industri kretek masa lalu, ada stigma yang menyatakan bahwa perempuan tidak boleh menjadi peracik saus kretek.
Namun Dasiyah berhasil membuktikan bahwa stigma itu salah. Saat dirinya meracik saus Kretek Gadis dan meluncurkan program pemasaran untuk kretek tersebut, Kretek Gadis jadi laris manis.
Sejak awal, Dasiyah sudah mengendus adanya potensi keuntungan besar yang bisa didapat lewat sebuah inovasi. Dasiyah juga berpendapat, apabila produsen kretek tidak memiliki terobosan maka mereka akan merugi di masa depan.
Source : CNBC Indonesia