Vokalis Coldplay Chris Martin melontarkan komentar terkait perdamaian dunia saat mengadakan konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Coldplay semula menampilkan lagu Sparks dari album Parachutes (2000). Setelah lagu itu, Chris Martin lantas menyinggung isu sosial dan kemanusiaan di hadapan puluhan ribu penonton.
Ia menegaskan sikap band yang tidak percaya terhadap terorisme, penindasan, dan penjajahan. Chris Martin juga menyatakan setiap manusia berhak untuk merdeka dan menentukan jalan hidup masing-masing.
“Sebagai sebuah band, kami tidak percaya pada terorisme, atau penindasan, atau pun penjajahan. Kami percaya setiap orang berhak untuk menjadi dirinya sendiri,” ucap Chris disambut tepuk tangan riuh penonton.
Vokalis Coldplay itu juga mengungkapkan kondisi dunia sekarang yang membuatnya resah dan sedih. Ia merasa cemas dan penuh empati dengan berbagai tragedi yang terjadi di dunia.
Chris Martin lantas memberi contoh dengan menyebut situasi yang terjadi di Timur Tengah dan Kongo, serta berbagai wilayah lainnya.
“Kami juga penuh perasaan [emosional] atas apa pun yang sedang terjadi di seluruh dunia, di Timur Tengah, di Kongo, dan berbagai tempat lainnya,” ujarnya.
Ia bersama ketiga personel lainnya pun mengajak para penonton untuk bersama-sama mengirim cinta kepada siapa pun dan di mana pun orang itu berada.
Chris Martin lalu mengajak puluhan ribu penonton untuk mengheningkan cipta seraya mengirim cinta lewat doa kepada orang-orang yang mereka inginkan.
Konser Music of the Spheres di Jakarta menjadi kesempatan pertama Coldplay bertemu langsung dengan penggemar di Indonesia.
Sebelum Coldplay, konser tersebut dibuka dengan penampilan solois Indonesia Rahmania Astrini. Penyanyi asal Bandung yang akrab disapa Astri itu membawakan sederet lagunya, dari Ground Zero hingga Someday Somewhere Someplace Somehow.
Konser satu hari di Jakarta berlangsung setelah band asal Inggris tersebut menggelar konser dua hari di Kaohsiung, Taiwan.
Setelah Jakarta, Coldplay bakal ke Australia untuk konser dua hari di Perth, dilanjutkan Kuala Lumpur yang menjadi tujuan akhirnya pada 2023. Tur Music of the Spheres bakal dilanjutkan pada 2024.
Source : CNN Indonesia