Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkritik efektivitas Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja terhadap percepatan investasi di Indonesia.
Cak Imin menilai UU Ciptaker belum mampu memberikan rasa nyaman dan tindak lanjut kepada investor yang hendak berinvestasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan dalam acara “Dialog Interaktif Cawapres Mencuri Hati Kawula Muda” pada Rabu (6/12/2023).
“Perizinan dan pelayanan untuk membuka investasi dari dulu sampai kita buat UU Omnibus Law itu pun belum ada follow up untuk bagaimana investasi cepat dan efektif dan memberi rasa nyaman kepada investor dalam negeri maupun luar negeri,” kata Muhaimin Iskandar.
Ia membandingkan regulasi investasi di Indonesia dengan China yang menurutnya jauh lebih efektif dalam mendorong investasi.
Cak Imin menilai regulasi investasi yang efektif penting demi mendorong industrialisasi sebagai dasar pertumbuhan ekonomi.
“Pelayanan yang diberikan untuk investasi jauh dibanding misalnya Tiongkok,” ujar dia.
“Mereka (China) betul-betul pelayanan yang memadai sehingga investasi yang besar akan melahirkan industri, industri yang tumbuh akan melahirkan pertumbuhan ekonomi,” sambungnya.
Muhaimin Iskandar merupakan calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Ia kini juga menjabat sebagai Ketua Umum PKB.
Pada 2020, PKB menjadi salah satu partai koalisi pemerintah yang menyetujui pengesahan UU Cipta Kerja.
Selain PKB, Undang-undang yang sempat melahirkan kontroversi dalam pengesahannya itu juga disetujui oleh NasDem, Gerindra, Golkar, PPP, PDIP dan PAN. Hanya PKS dan Demokrat yang menolak pengesahan regulasi sapujagat itu.
Source : CNN Indonesia