Melly Goeslaw dan tim meracik ulang rekaman suara sahabatnya, mendiang Nike Ardilla, menjadi sebuah lagu duet bertajuk Bertemu Kembali yang dirilis pada Rabu (6/12/2023).
Dalam jumpa media pada Jumat (8/12/2023), Melly menyebut suara Nike yang meninggal pada Maret 1995 pada usia 19 tahun dalam lagu itu adalah asli. Sementara, video klip yang dirilis bersamaan baru menggunakan kecerdasan buatan alias AI.
“Suaranya bukan AI ya, suaranya asli, diambil dari master yang dulu. Jadi bukan AI. Yang AI itu video klipnya,” kata Melly Goeslaw.
Melly menyebut ia sengaja membuat proyek kolaborasi ini sebagai hadiah untuk sahabatnya yang hari lahirnya akan jatuh pada 27 Desember mendatang.
Melly mengaku awalnya ditawari oleh Produser Musica Studio’s, Indrawati Widjaja atau yang kerap disapa Bu Acin, untuk menggarap kolaborasi dengan Nike Ardila. Ia tertarik dengan tawaran itu, tapi ia ingin sesuatu yang unik.
“Master vokal Nike sekarang sudah di tangan Musica semua. Waktu ketemu Bu Acin, saya masih berpikir ‘ah ini pasti cuma wacana saja enggak akan terjadi. Nanti kalau terjadi paling di konser saja pakai hologram,’ padahal saya ingin lebih dari itu,” kata Melly.
Ia mengakui proyek ini terinspirasi dari duet Dua Lipa dan Elton John dalam Cold Heart (2021) yang menggabungkan lagu Rocket Man (1972), Kiss the Bride (1983), Sacrifice (1989), dan Where’s the Shoorah? (1976).
Melly berpikiran untuk menghadirkan Nike kembali lewat hal serupa. Akhirnya Melly memilih untuk menggabungkan lagu lama Nike dengan lagu baru yang belum ia rilis.
“Terus saya pilih lagu-lagu yang ditawarkan ke saya. Karena saya salah satu penggemar produser Dadang S. Manaf saya pilih lagu Duka Pasti Berlalu,” tambah Melly.
Akan tetapi, pihak Musica Studios disebut awalnya kesulitan untuk mencari vokal Nike yang asli lantaran master vokalnya sudah terbakar.
Namun, Anto Hoed dan Dimas Wibisana selaku produser proyek ini berupaya memisahkan vokal Nike secara manual dari musiknya. Melly juga sempat mengaku kesulitan saat proses produksi yang memakan waktu 3 bulan itu, terutama soal perbedaan nuansa vokal.
“Pusing juga mixingnya agak sulit, karena vokal aku sama vokal Nike supaya cocok, supaya sama nuansanya,” timpal Melly.
Tantangan selanjutnya setelah lagu tersebut rampung adalah menciptakan kembali sosok Nike Ardilla untuk video klip lagu tersebut.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan seperti deepfake pun kemudian dipilih untuk digunakan demi menghidupkan kembali sosok penyanyi fenomenal di era ’80-an tersebut.
Deepfake adalah manipulasi foto atau video dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk menyatukan kemiripan seseorang ke wajah orang lain.
Melly sendiri menilai proyek ini juga sebagai upaya mengenalkan generasi anyar pada musisi lawas yang sudah tiada yang pernah menjadi ikon musik Indonesia.
“Ini memang susah dan terobosan baru sih buat musik Indonesia. Musisi itu banyak banget di zaman dulu, itu jadi inspirasi buat saya sebagai komposer, tapi enggak tahu yang nyanyi siapa,” kata Melly.
“Menurut saya teknologi ini harus digunakan sebaik mungkin untuk mengetengahkan lagi pelaku industri zaman dulu, biar dikenal Gen-Z. Menurut saya, mereka harus tau sejarahnya. Dengan AI ini, mereka jadi tahu,” lanjutnya.
“Bukan dimusuhi teknologi yang baru itu, tapi digunakan sebaik-baiknya. Walau ada teknologi baru tapi ada undang-undangnya, copyright, jadi enggak usah khawatir,” kata Melly Goeslaw.
Source : CNN Indonesia