Putri Junjung Buih (Putri Tunjung Buih, Galuh Ciptasari) dikenal sebagai ratu di Negara Dipa, kraton pertama dinasti raja-raja Banjar di Kalimantan.

Menurut riwayat, pada upacara penobatannya sebagai raja putri di Negara Dipa dan saat duduk di balai padudusan, digelarlah Tari Jambangan Kaca.

Tari Jambangan Kaca bersama Tari Radap Rahayu dan Tari Baksa adalah tari-tarian pusaka rakyat Banjar, Kalimantan yang sangat sakral yang biasanya digelar pada upacara penting merayakan hari besar, perkawinan atau jamuan, upacara penobatan raja hingga untuk hajat tertentu.

Jika tarian dimaksudkan untuk memenuhi suatu hajat, terlebih dahulu diadakan upacara mamang (membaca doa dan mantra) dan membakar kemenyan. Setelah itu dilaksanakan tarian yang merupakan tari memuja.

Tari Jambangan Kaca sendiri melambangkan sifat tari peperangan dari tujuh ekor burung sakti. Ketujuh ekor burung sakti itu adalah Pangeran Tuha, Pangeran Kacil, Raden Kertas Malayang, Mas Panganten, burung Kalialang, burung Dandang dan burung Simbangan.

Bunga 40 Rupa

Air bau-bauan dari Jambangan Kaca yang dibubuhi empat puluh warna macam bunga-bunga dipergunakan untuk tapung tawar mamapai (mewastukan, memberkati) Putri Junjung Buih.

Amir Hasan Kiai Bondan dalam Suluh Sedjarah Kalimantan menyebutkan, ke-40 aneka rupa kakambangan (bunga-bungaan) yang digunakan untuk upacara tapung tawar mamapai Sang Ratu yang terkenal cantik jelita ini terdiri dari: 1. Bunga Nagasari 2. Bunga Tuak-tuak 3. Bunga Culan 4. Bunga Cempaka Kuning 5. Bunga Cempaka Putih 6. Bunga Usir-usir 7. Bunga Mawar Kusta 8. Bunga Melor 9. Bunga Melati 10. Bunga Merak 11. Bunga Teratai 12. Bunga Tanding 13. Bunga Pandan 14. Bunga Kenanga 15. Bunga Kacapiring 16. Bunga Tanjung 17. Bunga Pacar 18. Bunga Gayam 19. Bunga Dilam 20. Bunga Panggil-panggil Putih 21. Bunga Panggil-panggil Merah 22. Bunga Gandusuli 23. Bunga Juriangau Gunung 24. Bunga Kesumaningrat 25. Bunga Tembora 26. Bunga Patah-patah Kemudi 27. Bunga Serapangan 28. Bunga Jajaruman 29. Bunga Pudak Setegal 30. Bunga Gambir 31. Bunga Kangkung 32. Bunga Bamban 33. Bunga Palilak 34. Bunga Balaran Tapah 35. Bunga Kasisap 36. Bunga Buntung-buntung 37. Bunga Urang Aring 38. Bunga Supan-supan (Putri Malu) 39. Bunga Sarunai 40. Bunga Dadap.

Bukan kebetulan, nama gelar lain Putri Junjung Buih yakni Putri Tunjung Buih diambil dari kata “Tunjung” sejenis bunga teratai. AH