Pastor Ventimiglia (Pater Jentimiglia) yang datang dengan kapal Portugis di Banjarmasin pada 2 Februari 1688 merupakan pengabar injil pertama di pulau Kalimantan.
Kedatangan Ventimiglia yang pertama tidak sukses karena misinya untuk menyebarkan agama Katolik tak mendapat dukungan Sultan Banjar Amr Allah Bagus Kusuma.
Ventimiglia tak menyerah. Demi misi suci, ia kembali lagi tahun berikutnya untuk mengembangkan agama di udik negeri Banjarmasin sepanjang Sungai Barito.
“Karena dilarang oleh Sultan Banjar masuk pedalaman, Pastor Ventimiglia kembali ke Macao dan kembali lagi ke Banjarmasin pada tanggal 25 Juni 1689,” sebagaimana dikutip dari Buku Kenangan 80 Tahun Katedral Banjarmasin.
Penunjukkannya sebagai Vikariat Apostolik Borneo oleh Paus Innocentius XII pada 19 Januari 1692 sudah terlambat karena Ventimiglia keburu meninggal dunia tahun 1691 di udik pedalaman Kalimantan (Pulau Borneo).
Selama tiga tahun menyebarkan agama Katolik di pedalaman Kalimantan, Ventimiglia sempat mempermandikan sekitar 1.800 orang.
Misi agama Katolik di Kalimantan sempat terhenti panjang. Baru dua abad kemudian penginjilan yang susah payah telah dirintis Ventimiglia dilanjutkan sang penerus Pastor Kapusin (Pater Kapusin). JL