Bank Dunia (World Bank) baru saja mengeluarkan laporan terbaru mengenai prospek ekonomi pada 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa situasi dunia lebih seram, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,4% dari 2,9% pada 2023.
“Pertumbuhan global diperkirakan akan melambat menjadi 2,4 persen pada tahun 2024,” tulis Bank Dunia dalam laporan yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (10/1/2024)
Perlambatan ekonomi sudah terjadi selama tiga tahun berturut-turut. Setelah realisasi pada 2021 sebesar 6,2% pasca krisis akibat pandemi covid-19. Kemudian turun menjadi 3% pada 2022 dan diperkirakan 2,6% pada 2023.
Hal ini didorong oleh kebijakan moneter yang ketat secara global dalam merespons lonjakan inflasi tinggi dalam beberapa tahun, kondisi kredit yang restriktif, serta perdagangan dan investasi global yang lesu.
Ada sederet risiko yang diungkapkan oleh Bank Dunia. Antara lain meningkatnya konflik yang baru-baru ini terjadi di Timur Tengah dan gangguan pasar komoditas terkait, tekanan keuangan di tengah meningkatnya utang dan tingginya biaya pinjaman, inflasi yang terus-menerus, aktivitas di China yang lebih lemah dari perkiraan, fragmentasi perdagangan dan perubahan iklim.
“Dengan latar belakang ini, para pembuat kebijakan di seluruh dunia menghadapi tantangan yang sangat besar.”
Khusus untuk negara berkembang, Bank Dunia mengharapkan adanya kebijakan makroekonomi dan struktural serta interaksinya dengan lembaga-lembaga yang berfungsi dengan baik dalam meningkatkan investasi. investasi dan prospek pertumbuhan jangka panjang.
Negara berkembang yang mengekspor komoditas menghadapi serangkaian tantangan unik. Lonjakan komoditas akan memberikan tambahan fiskal, namun seharusnya itu diharapkan sebagai bantalan dan digunakan ketika muncul hal mendesak.
Source : CNBC Indonesia