Perang Dunia 3 di depan mata seiring dengan memanasnya konflik di Timur Tengah yang melibatkan sejumlah negara, termasuk Iran yang disebut memainkan banyak proksi di kawasan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan sumber Pentagon kepada Daily Express AS yang menyebut Iran banyak berperan dalam munculnya konflik di Timur Tengah.
Peringatan ini muncul ketika proksi yang didukung Iran mengacaukan stabilitas Timur Tengah dengan menyerang sasaran-sasaran Israel dan AS, serta pelayaran internasional di wilayah tersebut.
Iran sendiri juga telah melakukan serangan di negara tetangga Irak dan Pakistan serta Suriah yang membuat ketegangan meningkat.
Pakar pertahanan Nicholas Drummond menyuarakan kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah berpotensi meningkat tetapi memperingatkan bahwa jika Teheran langsung menyerang Israel, perang yang terjadi akan menjadi “akhir dari Iran.”
“Agenda Iran di kawasan ini, dan secara global, telah terungkap dan Iran berada dalam posisi yang tidak menguntungkan Barat mengatakan kepada Iran ‘berperilaku baik, atau kami akan menyerang Anda secara langsung’,” tuturnya, dikutip Jumat (19/1/2024).
“Saya pikir sangat mungkin jika Iran terus bertindak melalui proksi, atau bertindak secara langsung, yang mengancam kepentingan Barat, kita bisa melihat tindakan militer diambil terhadap Iran, dan itu akan menjadi konflik besar di Timur Tengah,” imbuhnya.
Tidak jelas apakah Iran siap untuk terlibat dalam konflik yang, menurut Drummond, akan menimbulkan bencana bagi rezim di Teheran.
“Saya pikir Iran harus sangat, sangat berhati-hati. Iran telah memainkan permainan yang berbahaya. Dan akan mendapat hukuman jika tidak mundur,” ujarnya.
Menurutnya, serangan rudal ke Suriah, misalnya telah menunjukkan bahwa mereka memiliki sebuah rudal yang mampu mencapai Israel dari Iran yang dapat memiliki hulu ledak nuklir.
“Itulah pesan yang disampaikannya. Dan, tentu saja, jika Iran melakukan hal itu, sejujurnya ini akan menjadi akhir dari Iran.”
Drummond pun melabeli Iran sebagai “ancaman terbesar bagi perdamaian dunia” saat ini.
Selain itu, pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menimbulkan malapetaka pada pelayaran internasional dengan menyerang kapal-kapal sipil di Laut Merah dan Teluk Aden.
Adapun pada pekan ini, Garda Revolusi Iran (IRGC) melancarkan serangan rudal terhadap beberapa sasaran “teroris” di Suriah dan wilayah Kurdistan Irak.
Kantor berita resmi pemerintah Iran, IRNA sebagaimana dikutip AFP, melaporkan Korps Garda Revolusi Islam menghancurkan “markas mata-mata” dan “kumpulan kelompok teroris anti-Iran” di Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdistan Irak.
Garda Revolusi kemudian menyerang dengan rudal balistik di Suriah “tempat berkumpulnya para komandan dan unsur-unsur utama yang terkait dengan operasi teroris baru-baru ini, khususnya kelompok ISIS”.
Ia menambahkan bahwa serangan di Suriah adalah “respons terhadap kejahatan yang dilakukan kelompok teroris baru-baru ini yang secara tidak adil membunuh sekelompok rekan kita di Kerman dan Rask.”
Iran juga tengah dalam konflik panas dengan Pakistan setelah Teheran meluncurkan rudal ke wilayah perbatasan Pakistan yang menewaskan dua orang anak. Tindakan tersebut langsung dibalas Pakistan sehari setelahnya yang menargetkan kelompok ‘teroris’ di wilayah Iran.
Source : CNBC Indonesia