Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kompak buka suara perihal pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan juga Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong/Tom Lembong.
Kedua menteri Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini geram dengan pernyataan dari kedua tokoh itu. Khususnya mengenai hilirisasi nikel di dalam negeri yang dinilai ugal-ugalan sehingga membuat harga nikel dunia anjlok.
Menko Marves Luhut menegaskan ingin membuktikan kepada Cak Imin dengan cara mengundangnya ke Weda Bay, Maluku Utara dan ke Morowali, Sulawesi Tengah yang menjadi pusat pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia.
“Lihat sendiri, seeing is believing. Dari pada anda bohong pada publik yang menurut saya itu satu karakter yang gak bagus untuk mencapai suatu posisi, anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi,” ungkap Luhut dalam akun Instagram resminya, dikutip Kamis (25/1/2024).
Luhut mengatakan, hilirisasi nikel mampu menurunkan kemiskinan khususnya di wilayah pusat pengembangan hilirisasi tersebut. Menurut kacamatanya, pada tahun 2015 di Weda Bay, Maluku Utara kemiskinan di wilayah mencapai 14,7% namun sudah mengalami penurunan hingga 12,4% pada tahun 2023.
Sementara di Morowali pada tahun 2015 kemiskinan mencapai 15,8% dan mengalami penurunan hingga 12,3% di tahun 2023. “Anda perlu melihat data panjang 10 tahun. Kan anda pebisnis juga, kan siklus dari komoditi itu kan naik turun. Apakah itu batu bara atau nikel atau timah atau emas apa saja,” ungkap Luhut.
Nah berkenaan dengan pernyataan Tom Lembong yang menyebut akibat hilirisasi Indonesia ugal-ugalan, harga nikel dunia mengalami anjlok. Luhut bilang, jika melihat data selama 10 tahun terakhir, harga nikel dunia mencapai US$ 15.000 per ton. Sementara pada periode 2014 – 2019 dalam periode hilirisasi harga rata-rata nikel itu hanya US$ 12.000 per ton.
“Jadi saya gak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statemen seperti itu. Bagaimana anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang anda dukung, saya sedih lihat anda di situ artinya intelektualitas anda itu menurut saya jadi diragukan,”
“Oke mungkin anda betul seorang intelektual, tapi karakter anda itu menurut saya gak bagus,” tandas Luhut.
Bahlil Menampik
Setali tiga uang dengan Luhut, Bahlil pun menampik tudingan Cak Imin dan Tom Lembong yang menyatakan hilirisasi dilakukan secara ugal-ugalan. Bahlil justru mempertanyakan bahwa Cak Imin dan Timnas AMIN itu tak paham soal hilirisasi.
“Itu juga saya bingung, itu akibat mereka tidak paham yang namanya hilirisasi, yang namanya industri tambang,” kata Bahlil di kantornya, Jakarta, Rabu, (24/1/2024).
Bahlil mengatakan setiap bisnis pertambangan harus memenuhi sejumlah syarat untuk beroperasi. Ketika sebuah bisnis pertambangan sudah beroperasi itu artinya mereka telah memenuhi standar yang diharuskan. “Contoh AMDAL-nya dia harus selesaikan, izinnya dia harus selesaikan, lingkungannya dia harus selesaikan, jadi kalau sudah memenuhi standar di mananya ugal-ugalan?” ujar Bahlil.
Dia berkata hilirisasi dilakukan dengan satu tujuan yaitu mendorong percepatan ekonomi di Indonesia. Tanpa hilirisasi, kata dia, tak mungkin surplus neraca perdangan Indonesia akan terjadi selama 36 bulan berturut-turut.
Meski demikian, Bahlil mengakui masih ada yang harus diperbaiki dalam program hilirisasi ini. Misalnya merujuk pada kejadian ledakan smelter beberapa waktu lalu. Menurut dia, faktor keselamatan dan keamanan harus diperketat.
“Pemberian izin kepada perusahaan yang akan melakukan hilirisasi kita akan perketat termasuk di dalamnya K3-nya,” kata dia. “Karena kita tidak ingin ada korban jiwa kita tidak pingin ada pencemaran lingkungan,” kata dia lagi.
Pernyataan Lengkap Cak Imin dan Tom Lembong
Sebelumnya memang, calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyatakan keprihatinannya mengenai program hilirisasi tambang yang digencarkan oleh Presiden Jokowi. Sebab, hilirisasi yang digenjot dilakukan secara ugal-ugalan.
Cak Imin menilai, selain menjamurnya tambang ilegal di 2.500 lokasi, tambang legal yang ada saat ini saja bahkan belum membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Hal itu tersebut menyusul banyaknya tenaga asing yang justru mendominasi.
“Kita saksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi,” kata dia dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) dikutip Senin (22/1/2024).
Selain itu, ia juga mengkritisi program hilirisasi di sektor pertambangan yang belum berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Misalnya seperti yang terjadi di Sulawesi Tengah, di mana ketika pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut naik 13% namun rakyatnya masih tetap miskin. “Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonomi naik 13% tinggi sekali tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak menikmati hilirisasi, apa yang mau kita lakukan sementara ilegal tetap berlanjut,” ujarnya.
Tom Lembong mengungkapkan bahwa proses hilirisasi yang dilakukan di Indonesia bak ‘Senjata Makan Tuan’ yang mana berujung merugikan Indonesia sendiri.
“Yang kita anti adalah hilirisasi yang tadi disebut oleh Pak Muhaimin, yang ugal-ugalan. Berujung pada konyol karena senjata makan tuan, saking gencarnya menggenjot smelter nikel, kemudian membanjiri dunia dengan suplai nikel sampai harganya anjlok,” ungkap Tom dalam program Your Money Your Vote CNBC Indonesia, dikutip Rabu (24/1/2024).
Namun begitu, dia menyebut bahwa program hilirisasi masih menjadi visi-misi dari paslon AMIN. Dengan begitu, Tom Lembong mengungkapkan pihaknya tidak anti hilirisasi, namun hal itu akan dilakukan dengan tidak ugal-ugalan.
“Jadi yang disampaikan Pak Muhaimin itu betul sekali, kita menjadi korban dari kebijakan yang kita bikin sendiri. Kita sama sekali tidak anti hilirisasi, hilirisasi itu ada di visi misi Anies-Muhaimin juga,” tambahnya.
Source : CNBC Indonesia