PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengincar pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 12 persen pada tahun ini.
Target tersebut menimbang pertumbuhan kredit perseroan pada 2023 mencapai 11,2 persen.
“Jadi, kalau sekarang pertumbuhan kreditnya 11,2 persen, kami ingin tetap tumbuh agresif di 2024, maka kredit akan kami tumbuhkan di kisaran 11-12 persen dari nominal ribuan triliun, jadi cukup besar,” kata Direktur Utama BRI Sunarso pada konferensi pers “Paparan Kinerja Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk” di Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Untuk mencapai target tersebut, BRI akan tetap fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perseroan berencana untuk menyasar segmen yang lebih dalam lagi, yakni segmen ultra mikro, untuk membuka sumber penyaluran kredit baru.
Keberhasilan BRI dalam meningkatkan portofolio kredit UMKM tak terlepas dari akselerasi sumber pertumbuhan baru melalui integrasi ekosistem ultra mikro, di mana hingga akhir Desember 2023 jumlah nasabah holding ultra mikro tercatat mencapai 37,3 juta peminjam.
Upaya BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultra mikro tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal.
Di samping itu, kinerja kualitas kredit BRI juga terjaga, tercermin pada Non Performing Loan (NPL) yang berada pada level 2,95 persen dengan NPL Coverage 229,09 persen.
“Kemampuan BRI mengelola NPL di bawah 3 persen membuktikan prinsip risk management yang baik, mengingat mayoritas portofolio kami di segmen UMKM,” ujar dia.
Di samping memperluas sumber pertumbuhan, perseroan juga bakal memastikan pencadangan dana tetap memadai.
Hingga sejauh ini, di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional dampak dari era suku bunga yang tinggi, likuiditas BRI masih berada dalam level yang memadai, di mana Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI pada akhir Desember 2023 sebesar 84,2 persen.
Sementara rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga pada level memadai, yakni 27,3 persen.
“Dengan CAR memadai, BRI punya ruang untuk tumbuh lebih baik pada tahun ini,” ujar Sunarso.
Secara keseluruhan, penyaluran kredit sebesar Rp1.266,4 triliun pada 2023, tumbuh 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Penyaluran kredit pada seluruh segmen tumbuh positif. Kredit pada segmen mikro tercatat tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp611,2 triliun.
Sementara segmen konsumer tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp190 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp267,5 triliun, dan segmen korporasi tumbuh 13,8 persen yoy menjadi Rp197,7 triliun.
Dengan demikian, total portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4 persen dari total penyaluran kredit, atau setara dengan Rp1.068,7 triliun.
Source : Antara