PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih Rp5,7 triliun tumbuh 33,88 persen pada 2023 secara tahunan (yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkap, kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.
“Alhamdulillah, di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri berhasil mencetak kinerja yang sangat baik,” kata Hery saat paparan kinerja BSI di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Hal itu, menurut Hery, tidak lepas dari langkah BSI dalam melakukan respons strategis yang tepat, adaptif, dan terus berinovasi pada bisnis.
Ia menjelaskan, model bisnis perseroan yang fleksibel dan terkoneksi dengan digital juga memberikan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan kinerja.
Dengan model bisnis tersebut, BSI mampu mengakses masyarakat di semua segmen, baik masyarakat individu atau ritel, pelaku UMKM, maupun korporat.
“Selain itu, pemerintah juga mendukung regulasi perbankan syariah, sehingga memberikan peluang besar bagi BSI untuk ambil bagian dalam proyek-proyek nasional,” ujarnya.
Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) turut memberikan kontribusi yang optimal dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu.
Sepanjang 2023, BSI mencatat jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 triliun atau tumbuh 15,70 persen yoy dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08 persen.
Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32 persen), wholesale (28,09 persen) dan retail (17,58 persen).
“Tingginya penyaluran pembiayaan di segmen berkelanjutan juga menunjukkan komitmen dan konsistensi BSI terhadap segmen tersebut,” terang Hery.
Hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp57,7 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp45,4 triliun, disusul sustainable agriculture Rp4,8 triliun, eco-efficient product Rp5,8 triliun, energi terbarukan Rp1,1 triliun dan proyek eco-green Rp549,6 miliar.
Lebih lanjut, Hery memaparkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BSI hingga Desember 2023 mencapai Rp293,77 triliun, tumbuh 12,35 persen yoy.
“Dari jumlah tersebut, komposisi tabungan yang merupakan dana murah mencapai Rp124,73 triliun atau 40 persen dari keseluruhan DPK,” paparnya.
Source : Antara