Di tengah gempuran sepeda motor matic, motor dengan kopling manual hingga kini masih cukup diminati oleh penggemar roda dua, terutama pada motor sport.

Salah satu alasannya adalah, motor dengan kopling manual dianggap memberikan tenaga yang maksimal sesuai dengan keinginan pengendara.

Jika pada motor matic kopling sudah diatur secara mekanis, tidak demikian dengan motor berkopling manual yang harus diaktifkan dengan menarik tuas yang umumnya terdapat di bagian tuas stang motor.

Kopling sendiri memiliki fungsi untuk menyambung dan memutuskan tenaga yang dihasilkan oleh mesin dengan transmisi. Saat kopling diaktifkan, maka tenaga tidak akan diteruskan ke transmisi lalu ke roda belakang motor.

Karena kopling motor ini sering digunakan, terdapat beberapa masalah yang umum terjadi pada kopling. Sebut saja kopling slip, kopling berbunyi, dan juga kopling pada motor muncul gredek.

Kopling motor gredek adalah sebuah kondisi dimana kopling akan bergetar hebat pada saat kopling dilepaskan. Jika sudah parah, getaran ini juga timbul pada saat motor dalam kecepatan rendah.

Kondisi kopling motor gredek ini tentu tak bisa dibiarkan begitu saja, selain membuat tidak nyaman, kondisi ini juga akan membuat kecepatan motor tidak bisa maksimal.

Komponen penyusun kopling motor juga rentan mengalami kerusakan jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.

Penyebab kopling motor gredek
Dirangkum dari berbagai sumber, terdapat setidaknya 5 penyebab kopling motor gredek yang wajib Anda waspadai.

1. Primary drive mengalami kerusakan
Penyebab kopling motor gredek yang pertama adalah primary drive atau yang lebih dikenal dengan rumah kopling mengalami kerusakan.

Sejatinya, primary drive ini jarang mengalami kerusakan, yang sering terjadi adalah oblak yang disebabkan karena karet kopling sudah aus atau getas. Jika dibiarkan begitu saja, maka lambat laun rumah kopling ini akan peyang.

Kondisi ini akan membuat sistem kopling motor menjadi bermasalah. Permasalahan yang sering timbul adalah kopling menjadi slip hingga terjadi getaran atau gredek. Untuk mengatasinya, satu-satunya jalan adalah dengan mengganti primary drive dengan yang baru.

2. Karet kopling aus
Karet kopling akan mengalami keausan karena faktor usia pakai. Karet kopling yang aus akan menjadi getas dan juga tidak elastis lagi. Jika karet kopling sudah aus maka akan membuat kopling tidak bekerja dengan optimal. Kondisi ini sangat terasa pada saat mesin masih dalam kondisi dingin atau dalam kondisi motor idle.

3. Karet peredam mesin aus
Penyebab kopling motor gredek berikutnya adalah ausnya karet peredam mesin atau rubber mounting. Panas yang ditimbulkan oleh mesin akan membuat karet peredam ini mengalami keausan. Jika sudah aus, maka karet peredam ini tidak mampu menyerap getaran yang ditimbulkan oleh mesin. Kondisi ini sangat terasa pada saat kopling motor dilepaskan.

4. Baut dan mur dudukan rangka dan mesin longgar
Longgarnya baut dan mur pada dudukan rangka dan mesin akan membuat mesin tidak bisa ditopang dengan sempurna oleh rangka motor. Akibatnya, getaran yang ditimbulkan oleh mesin pada saat bekerja akan lebih besar. Kondisi ini akan semakin terasa pada saat tuas kopling dilepas.

5. Bosh arm rusak
Penyebab kopling motor gredek yang terakhir adalah kerusakan yang terjadi pada bosh arm, terutama pada bagian kiri. Jika bosh arm rusak, maka swing arm menjadi lebih mudah bergetar, terutama pada saat pengendara melepas kopling. Penggantian adalah satu-satunya cara untuk mengatasi kondisi ini.

Untuk menjaga agar kopling motor lebih awet, lakukan perawatan secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan. Selain itu, hindari melepas kopling dengan menghentak-hentakkan gas yang berpotensi merusak kopling.

Source : CNN Indonesia