Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) menyatakan siap membangun kemitraan dengan pemerintah di berbagai sektor untuk mengatasi permasalahan air secara global.
Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menyatakan salah satu bentuk komitmen kemitraan tersebut yakni melalui keterlibatan perusahaan dalam ajang World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.
“Kami melihat World Water Forum sebagai kesempatan penting untuk membangun kemitraan di berbagai sektor untuk secara aktif mengatasi permasalahan air global melalui program dan inisiatif kolaboratif,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Dalam rangka membantu pemerintah menanggulangi permasalahan air dan mempercepat capaian target terkait ketersediaan air minum layak dan aman, tambahnya, perusahaan telah mengimplementasikan program WASH (Akses Air, Sanitasi dan Hidrasi) yakni melindungi sumber daya air dan lingkungan, mendorong sirkularitas air dalam sistem produksi, menyediakan akses air bersih dan sanitasi.
Program WASH merupakan program kolaborasi multi sektor yang bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih di berbagai wilayah yang memiliki keterbatasan akses air bersih, yang hingga saat ini telah menyediakan akses kepada air bersih bagi lebih dari 500.000 orang.
Sebelumnya Staf Ahli V Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja di sela-sela penyelenggaraan World Water Forum ke-10 mengatakan Pemerintah Indonesia bertekad untuk memastikan bahwa air minum yang aman dapat diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, lanjutnya, kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pihak, terutama swasta, menjadi sangat penting untuk menanggulangi permasalahan air dan mempercepat capaian target terkait ketersediaan air minum layak dan aman.
“Kami berharap partisipasi swasta untuk membantu menanggulangi permasalahan krisis air dapat terus ditingkatkan sehingga pemerintah dapat memperluas akses air minum yang layak sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Saat ini, tambahnya, akses terhadap air minum yang layak telah mencapai 91 persen dengan akses air minum aman sebesar 11,8 persen.
Sementara itu Vera menambahkan pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan Dampak Positif Air (Positive Water Impact), yaitu dengan mengembalikan lebih banyak air ke masyarakat dan alam dibandingkan air yang digunakan untuk proses produksi perusahaan.
“Dengan kolaborasi multisektor serta kesadaran untuk mengelola air dan lingkungan secara berkelanjutan, kita dapat mengatasi permasalahan krisis air sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Source : Antara