Fungsi Akal dalam Memeluk Agama
Oleh: Fachrur Rozy

Setiap orang tidak bisa memilih: siapa orangtuanya, agama orangtuanya, status orangtuanya, ketika ia dilahirkan. Itu takdir.

Jadi ketika kita lahir dalam keluarga beragama Islam, Kristen, Katolik, Budha, atau Hindu karena faktor orangtua. Agama itu kita anut dari kecil hingga dewasa. Namun, ketika dewasa orang bisa pindah agama (konversi) dari agama masa kecil ke agama baru.

Konversi agama itu macam-macam sebabnya. Bisa karena perkawinan, bisa karena pemikiran rasional, atau juga hanya perasaan hati: merasa cocok dan tentram dengan agama baru yang dipeluknya. Islam mengatakan itu hidayah Allah, jika mereka memeluk Islam.

Yang ingin kita bicarakan adalah pertama fungsi akal dalam pemelukan sebuah agama. Kita memeluk agama itu karena akal kita menguji kebenaran agama yang sekarang kita peluk, dan juga menguji agama lain yang tidak kita peluk.

Mengapa akal untuk menguji kebenaran keyakinan yang kita peluk? Karena kita diberi Tuhan akal-pikir yang harus dipakai dengan sebaik-baiknya.

Setiap penganut agama mendaku: agamanya yang benar. Pengakuan itu sah-sah saja. Dan pengakuan itu tidak harus membuat kita bermusuhan atau bertengkar. Namun, sebagai manusia yang diberi akal maka akallah yang menguji kebenaran agama-agama yang dipeluk manusia.

Kita harus sepakat menggunakan alat ukur untuk mengukur kebenaran. Kita tentu sepakat, untuk mengukur panjang kita mengunakan meteran, untuk mungukur berat kita menggunakan timbangan. Untuk mengukur kebenaran agama, ya alat ukurnya adalah akal, logika.

Logika menuntun kita: Jika A mengakur benar, B mengakur. Hukum logika mengatakan: Jika A benar, B salah. Atau dua-duanya salah. Tidak mungkin dua-duanya benar karena kedua kontroversi.

Pengunaan akal akan menuntun kita menjadi penganut agama yang rasional. Dan di penghujung zaman ini agama diuji kebenarannya dalam majelis akal, dalam majelis rasionalitas.

Agama yang tidak bersesuaian dengan akal manusia pada akhirnya akan ditinggal oleh penganutnya. Inilah fenomena di Barat yang notabene negeri Kristen, Katolik. Melalui youtube kita melihat terjadi konversi agama manusia-manusia di negeri-negeri Barat ke Islam.***