Kekayaan bersih Jeff Bezos menguap lebih dari US$ 16 miliar atau setara dengan Rp258,81 triliun setelah harga saham Amazon anjlok pada akhir pekan ini.

Pada perdagangan intraday akhir pekan ini, Jumat (2/8/2024) malam sampai dini hari Sabtu (3/8/2024), saham Amazon (AMZN) bergerak sangat volatile.

Posisi terendah sempat anjlok lebih dari 13% mencapai US$ 160,55 yang setara dengan level akhir Januari 2024. Harga saham AMZN kemudian mulai pulih sampai dengan closing, di mana penyusutan menjadi 8,78% dan closing di US$ 167,90 per lembar.

Ambruknya saham AMZN terjadi setelah merilis laporan penjualan online yang melambat sepanjang kuartal kedua tahun ini.

Manajemen mengatakan bahwa, perlambatan penjualan karena daya beli konsumen turun dan perilaku konsumen cenderung berubah memilih barang-barang lebih murah.

Pelemahan harga saham lebih dari 10% pasca laporan kinerja keuangan ini menjadi yang terburuk secara harian sejak dua tahun lalu atau tepatnya sejak 28 April 2022.

Menilik kinerja saham teknologi di Amerika Serikat (AS) sebenarnya dalam beberapa hari banyak yang berguguran.

Hal ini juga dipengaruhi kekhawatiran pasar akan potensi terjadi hard landing setelah keluar data pasar tenaga kerja yang memicu ancaman resesi.

Sejauh ini pelaku pasar berharap suku bunga akan segera turun pada September mendatang.

Menurut CME FedWatch Tool harapan pasar untuk pemangkasan suku bunga sudah mencapai 78%.

Source : CNBC INDONESIA RESEARCH