PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat petani yang menjadi mitra pemasok bahan baku.

Hal itu dibuktikan Sido Muncul dengan menerapkan inovasi pengelolaan lingkungan pada pembuatan produk andalannya, Tolak Angin.

Saat pembuatan produk Tolak Angin, Sido Muncul telah menerapkan satu inovasi dalam hal drying (pengeringan bahan baku). Semula Sido Muncul menerima kapulaga dalam kondisi basah yang kemudian dikeringkan di pabrik.

“Salah satu pemasok kami itu ada di Desa Sambirata di daerah Banjarnegara. Pada awalnya mereka melakukan proses pengeringan secara manual, jika kami menerima kering, mereka melakukan pengeringan secara manual di sana. Jika kami keringkan di pabrik, mereka mengirimkan ke pabrik dalam bentuk masih basah kemudian kita lakukan pengeringan di pabrik,” ungkap Factory Head SIDO Wahyu Widayani di Festival LIKE 2, Jakarta, Minggu (11/8/2024).

Sido Muncul melakukan pembinaan di Desa Sambirata dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro dari sungai. Pembinaan itu mencakup pelatihan, modifikasi hingga fasilitasi.

“Sampai dengan bisa dipakai untuk mengeringkan kapulaga dan dikirim ke Sido Mucul sudah dalam bentuk kering,” katanya.

Dengan langkah tersebut, maka perusahaan bisa menurunkan gas rumah kaca (GRK) sebesar 410,61 ton CO2 ekuivalen pada tahun 2020 hingga 2024 karena pabrik tak lagi mengeringkan bahan baku menggunakan oven. Selain itu, langkah tersebut bisa menaikkan pendapatan petani.

“Apa yang kami lakukan di Desa Sambirata ini telah meningkatkan pendapatan mereka sebesar Rp 8 miliar dari tahun 2019-2024 untuk di tingkat petani, di tingkat desa yang kecil ini nilai yang luar biasa,” pungkasnya. YCM

Source : SiJogja