Saham-saham emiten yang terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu hari ini, Rabu (28/8/2024) kompak bergerak aktif. Beberapa diantaranya bahkan diakumulasi asing dengan porsi besar.

CNBC Indonesia memantau hingga pukul 14.05 WIB, pergerakan harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) paling signifikan, nyaris 20%. Diikuti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), masing-masing 18,08% dan 11,24%.

Lalu ada holdingnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 8,11%, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) 3,83%, dan yang naik paling buncit PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) 2,14%.

Dari saham-saham tersebut, ada dua yang terlihat cukup banyak diakumulasi investor asing, yakni BRPT dan TPIA.

Dalam seminggu terakhir (20-27 Agustus 2024), tiga investor asing besar terlihat aktif mengakumulasi saham dari emiten PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Investor terbesar yang paling agresif dalam penambahan portofolio ini adalah BlackRock Inc., sebuah perusahaan investasi raksasa asal Amerika Serikat.

BlackRock telah meningkatkan kepemilikannya secara signifikan dengan menambah 1,56 juta lembar saham di BRPT.

Tidak hanya di BRPT, BlackRock juga memperluas investasinya di sektor petrokimia dengan membeli 393.705 lembar saham TPIA.

Selain BlackRock, HSBC Holdings PLC, perbankan terkemuka berbasis di London, juga menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap kedua emiten ini.

HSBC menambah kepemilikannya dengan akumulasi sebesar 742.200 lembar saham di BRPT dan 204.600 lembar saham di TPIA selama sepekan terakhir.

Di sisi lain, Credit Agricole Group, perbankan terkemuka dari Perancis, juga turut serta dalam tren akumulasi ini. Dalam seminggu terakhir, Credit Agricole menambah 341.408 lembar saham BRPT dan 96.846 lembar saham TPIA ke dalam portofolionya.

Penambahan ini memperlihatkan keyakinan kuat dari pihak perbankan Eropa terhadap stabilitas dan potensi pertumbuhan kedua emiten besar tersebut.

Secara keseluruhan, masuknya tiga investor asing besar ini dalam periode singkat menunjukkan adanya optimisme terhadap prospek jangka panjang BRPT dan TPIA, meskipun saat ini pergerakan harga saham keduanya masih dalam tren sideways.

Source : CNBC INDONESIA RESEARCH