PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan kontribusi penjualan ekspor naik 15%.

Per Juni 2024, kontribusi ekspor terhadap pendapatan Sido Muncul masih di kisaran 8%.

Direktur Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Budiyanto menjelaskan, salah satu strategi mendongkrak ekspor adalah perluasan pasar ke Vietnam. Ekspansi tersebut dilakukan pada paruh kedua tahun ini.

“Untuk pasar internasional SIDO akan terus memperkuat kesadaran dan distribusi produk terutama di beberapa negara, serta melakukan ekspansi di pasar negara-negara baru antara lain adanya target untuk ekspor perdana ke Vietnam di semester II tahun 2024,” kata Budiyanto saat Public Expose, Rabu (28/8/2024) sebagaimana dikutip Liputan 6.

Tak hanya Vietnam, SIDO juga melakukan penjajakan memperluas pasar ekspor ke benua Afrika. Kemudian, SIDO juga mendorong produk permen untuk masuk ke pasar Filipina dan Malaysia.

Budiyanto memaparkan bisnis SIDO di pasar internasional tumbuh signifikan. Hal ini didukung oleh beberapa negara fokus dengan pencapaian penjualan yang tinggi.

Malaysia menjadi negara tujuan ekspor utama dari SIDO, di mana penjualan ekspor ke Malaysia berkontribusi 4% terhadap penjualan total. Kemudian, pasar ekspor Filipina berkontribusi 1%-2% terhadap penjualan. Terakhir, pasar ekspor Nigeria menyumbang 1%-2% ke penjualan total perusahaan.

“Pertumbuhan penjualan ekspor semester pertama tahun 2024 mencapai 73% yoy dibandingkan semester pertama tahun lalu. Dan juga penjualan ekspor berkontribusi 8% yoy terhadap total penjualan dari SIDO,” ujarnya.

Seiring dengan hal tersebut, Budiyanto menjelaskan strategi perseroan untuk menjaga kinerja keuangan dan mencapai pertumbuhan yang lebih baik meliputi beberapa langkah.

Pertama, memastikan pertumbuhan volume penjualan dengan meningkatkan kualitas distribusi di outlet-outlet penjualan.

“Perseroan memperluas cakupan ekspor ke negara-negara baru sebagai salah satu pendorong pertumbuhan, dengan harapan kontribusi ekspor dapat meningkat dari 8% menjadi 15% dalam 3-5 tahun ke depan,” katanya.

Upaya lainnya dari perusahaan adalah melakukan efisiensi secara berkelanjutan, baik dalam operasi maupun pengurangan beban, sehingga biaya dapat ditekan dan laba bersih terus meningkat. YCM

Source : Liputan 6. Foto : Dok Sido Muncul