Setiap tahun umat Muslim menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Secara harfiah, Maulid Nabi Muhammad untuk memperingati hari kelahiran Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal pada 571 Masehi atau Tahun Gajah.

Kelahiran Nabi Muhammad dirayakan penuh sukacita oleh umat Muslim lewat beragam perayaan. Lantas siapa orang pertama yang mengadakan Maulid Nabi?

Menurut NU Online, terjadi perbedaan pendapat antara ulama dan ahli sejarah Islam ihwal orang pertama yang menggelar Maulid Nabi.

Meski begitu orang pertama yang mengadakannya secara seremonial alias bukan individual adalah Raja Mudhaffar.

Dia merupakan penguasa Irbil yang mulia nan agung. Menurut Imam as-Suyuti dalam kitab al-Hawi lil Fatawi dia juga yang membangun Masjid al-Mudhaffari di kaki Gunung Qasiyun yang berada di Suriah.

Paparan as-Suyuti lantas dikuatkan oleh Syekh Muhamamad bin Ali asy-Syaukani. Dia juga menyebut orang pertama penyelenggara Maulid Nabi adalah Raja Mudhaffar. Kendati demikian, pendapat lain juga muncul dari sejarawan Mesir Hasan-as Sundawi.

Dia menyebut, penyelenggara pertama Maulid Nabi adalah Ubaid al-Mahdi dari Dinasti Fatimiyah. Ubaid dan Dinasti Fatimiyah memang kerap menyelenggarakan momen-momen penting dalam Islam, seperti kelahiran sahabat-sahabat Nabi Muhammad lainnya. Perayaan Dinasti Fatimiyah lantas terus berlanjut, sekalipun terjadi dinamika politik di dalamnya.

Selain itu, pendapat lain juga diutarakan oleh Syekh Bukhit Muhammad Bukhit al-Muthi’i yang menyebut penyelenggara pertama adalah Sultan Nuruddin.

Lagi-lagi, dia merupakan petinggi dari Dinasti Fatimiyah. Dia tercatat menyelenggarakan hari kelahiran Muhammad tepat pada 12 Rabiul Awal.

Meski terjadi perbedaan pendapat ihwal orang pertama penyelenggara Maulid Nabi, tetap saja kini menjadi sesuatu yang tak bisa dilepaskan oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Source : CNBC Indonesia