China mengatakan pihaknya menguji coba peluncuran rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) dalam latihan pertamanya dalam beberapa dekade pada Rabu.

Beijing mengonfirmasi menembakkannya ke Samudra Pasifik.

“Pasukan Roket Militer China meluncurkan ICBM yang membawa hulu ledak tiruan ke laut lepas di Samudra Pasifik pada tanggal 25 September pukul 08:44 waktu setempat, dan rudal tersebut jatuh ke wilayah laut yang diperkirakan,” kata Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan dikutip Kamis (26/9/2024).

Penembakan itu disebutkan sebagai “pengaturan rutin dalam rencana pelatihan tahunan kami”.

“Itu sejalan dengan hukum internasional dan praktik internasional dan tidak ditujukan terhadap negara atau target mana pun,” tambahnya dimuat AFP.

Sementara itu, peluncuran tersebut memicu protes dari negara-negara kawasan.

Jepang, mengatakan mereka tidak diberi pemberitahuan sebelumnya dan menyatakan “kekhawatiran serius” tentang latihan militer Beijing.

“Kami tidak diberi tahu sebelumnya dari pihak China,” kata juru bicara pemerintah Jepang.

Australia juga mengatakan bahwa mereka sedang mencari “penjelasan” atas peluncuran tersebut.

Negeri Kanguru menambahkan mereka “khawatir dengan tindakan apa pun yang mengganggu stabilitas dan meningkatkan risiko salah perhitungan di kawasan tersebut”.

Selandia Baru juga mengatakan peluncuran rudal tersebut, yang mendarat di Pasifik Selatan, merupakan “perkembangan yang tidak diinginkan dan mengkhawatirkan”.

Seorang juru bicara menteri luar negeri Wellington berjanji untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan sekutu Pasifik saat rinciannya menjadi jelas.

Beijing telah meningkatkan pengembangan nuklirnya dan meningkatkan pengeluaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir.

Pentagon memperingatkan Oktober lalu bahwa China mengembangkan persenjataannya lebih cepat daripada yang diantisipasi Amerika Serikat (AS).

China saat ini memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir operasional, berdasarkan data Mei 2023. Diyakini Tirai bambu akan memiliki lebih dari 1.000 pada tahun 2030.

Beijing pertama kali menguji coba ICBM ke Pasifik Selatan pada 1980-an. Namun sejak saat itu, Beijing biasanya melakukan uji coba semacam itu di wilayah udaranya sendiri.

Source : CNBC Indonesia