Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data pertumbuhan ekonomi AS sesuai dengan ekspektasi pasar dan di tengah penantian data inflasi PCE AS malam hari ini.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,59% di angka Rp15.070/US$ pada hari ini, Jumat (27/9/2024).
Posisi ini berbanding terbalik dengan pelemahan yang terjadi kemarin (26/9/2024) sebesar 0,43%.
Sementara DXY pada pukul 08:57 WIB naik 0,21% di angka 100,73. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 100,52.
Perekonomian AS yang sesuai ekspektasi tidak membuat DXY mengalami kenaikan yang signifikan dan berdampak pada minimnya tekanan terhadap rupiah.
Kemarin, laporan pemerintah menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB pada kuartal kedua tahun ini tidak berubah, yaitu tetap pada 3% secara tahunan, atau sama seperti data PDB perkiraan kedua.
Namun, laju pertumbuhan PDB AS untuk kuartal pertama direvisi sedikit lebih tinggi menjadi 1,6%, berdasarkan data dari Departemen Perdagangan AS.
Selain itu, pelaku pasar juga menantikan data inflasi PCE AS yang akan dirilis malam hari ini untuk periode Agustus 2024.
Konsensus pasar di Trading Economics memperkirakan inflasi PCE AS pada bulan lalu akan kembali menurun menjadi 2,4% (year-on-year/yoy).
Sementara itu, secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi PCE AS diprediksi tidak banyak berubah dari periode Juli lalu di 0,2%.
Data ini juga akan dipantau ketat mengingat akan mempengaruhi sikap bank sentral AS (The Fed) dalam kebijakan suku bunga acuan berikutnya.
Jika inflasi PCE melandai, maka hal ini mengikuti penurunan inflasi utama AS pada Agustus lalu yang makin dekati target The Fed 2%.
Source : CNBC Indonesia Research