PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada kuartal III-2024 mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,63 triliun, meningkat 11% secara tahunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Perseroan menjelaskan, pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat produk utama SIDO baik di pasar domestik maupun ekspor.

Penjualan ekspor tumbuh 75% dibandingkan tahun lalu, berkontribusi sebesar 8% terhadap total penjualan.

Sekretaris Perusahaan Sido Muncul, Tiur Simamora mengungkapkan
informasi perseroan melalui siaran persnya di Jakarta, pekan lalu.

Memasuki kuartal IV-2024 ini Sido Muncul optimistis atas prospek di sisa tahun bisa meraih pertumbuhan penjualan di atas 10%.

“Sejalan dengan peningkatan permintaan musiman yang diperkirakan akan terjadi selama periode akhir tahun dan kondisi cuaca yang mendukung konsumsi,” tulisnya.

Tiur menyampaikan fokus strategis SIDO ialah memperkuat jaringan distribusi dan memperkenalkan produk baru, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor utama untuk mengejar pertumbuhan berkelanjutan.

Dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, Sido Muncul menargetkan porsi penjualan ekspor dapat naik 15% dari sebelumnya 8% terhadap total penjualan perusahaan.

“Guna memenuhi target tersebut, perseroan akan membidik negara-negara baru untuk mendorong penjualan ekspor, seperti Vietnam dan beberapa negara di Afrika,” ungkapnya.

Direktur Keuangan SIDO, Budiyanto sebelum ini berharap perusahaan dapat meningkatkan kontribusi ekspor hingga 15% atau bahkan lebih tinggi lagi dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan.

Negara-negara baru yang menjadi target ekspor, seperti Vietnam, sudah direncanakan untuk pengiriman perdana pada semester kedua tahun ini.

SIDO juga dalam pembicaraan dengan beberapa negara di benua Afrika dan wilayah lainnya.

“Jadi kita tunggu mudah-mudahan kontribusi (penjualan ekspor) bisa terus meningkat terhadap total penjualannya,” katanya.

Hingga kuartal III-2024 ini Sido Muncul telah membukukan kenaikan laba bersih mencapai 33% secara tahunan menjadi Rp 778 miliar. Hal ini didorong oleh peningkatan penjualan, efisiensi biaya, dan kemampuan SIDO dalam mengelola risiko di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pada kuartal III-2024 saja Sido Muncul membukukan laba bersih Rp 170 miliar. Lebih kecil dibandingkan kuartal II-2024 yang sebesar Rp 218 miliar, dan kuartal I-2024 yang mencapai Rp 390 miliar. YCM

Source : Neraca