Saham raksasa produsen chip Nvidia (NVDA) mengalami penurunan 3% pada perdagangan Senin pagi.

Penurunan ini terjadi usai laporan mengungkapkan bahwa CEO-nya, Jensen Huang melakukan lego besar-besaran.

Mengutip Yahoo Finance, Huang tercatat menjual sahamnya dalam jumlah besar senilai sekitar US$14 juta (Rp229,24 juta) per hari.

Publik mempertanyakan mengapa Huang memilih menjual sahamnya ketika harga saham Nvidia meningkat drastis sementara kekayaan bersihnya mencapai US$92 miliar (Rp1,506,45 triliun).

Adapun rencana penjualan saham yang telah diprogram sebelumnya oleh Huang, untuk mencegah insider trading telah memicu pertanyaan regulator karena penurunan harga saham yang mengikuti pembelian tersebut.

Menurut para ahli tata kelola perusahaan serangkaian penjualan saham yang dilakukan Huang menciptakan ketidakpastian tentang stabilitas jangka panjang perusahaan.

Sebab, para pengamat mempertanyakan apakah Huang yakin Nvidia akan kehilangan jalur yang jelas menuju kesuksesan di masa depan.

Tercatat, jumlah saham yang dijual Huang meningkat secara substansial ketika ia menjual saham senilai US$323 juta (Rp5,28 triliun) pada bulan Juli.

Di sisi lain, sebagian investor percaya bahwa penjualan minimal yang direncanakan seharusnya tidak mengganggu posisi pasar Nvidia dan bahwa hal itu membantu meminimalkan volatilitas pasar.

Perusahaan itu pun jadi menghadapi tekanan berkelanjutan untuk meningkatkan transparansi dalam prosedur tata kelola lantaran para ahli memperkirakan bahwa rencana yang tidak jelas tentang suksesi dapat merusak kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang.

|CNBC Indonesia|