PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) membeberkan update terbaru terkait proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah.
Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari rencana pemisahan usaha (spin off) Unit Usaha Syariah (UUS), yaitu BTN Syariah.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memperkirakan, usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilakukan pada Maret 2025 maka langsung dilakukan spin off.
“RUPS ini kan Maret akhir ya, jadi mungkin antara April dan Mei. Setelah akuisisi, kita spin-off,” ujarnya saat ditemui di GBK Senayan Jakarta, Senin (10/2/2025).
Nixon mengatakan, pergantian nama perusahaan akan dilakukan setelah proses akuisisi selesai. Nantinya, aset BTN Syariah akan dialihkan ke BVIS yang sudah dimiliki BTN.
“Nanti namanya kita ganti, namanya juga kita mau usulin ke pemerintah. Belum boleh dikasih tau dulu. Kalau sudah beli baru boleh kita ganti nama,” ucapnya.
Harapannya, dengan pemisahan UUS Syariah ini aman menjadi motor penggerak segmen syariah dan sebagai pelengkap industri perbankan seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
“Jadi dia akan ada dua player industri syariah di Indonesia yang besar, BSI dan BTN Syariah ini, apapun namanya nanti. Memang fokusnya BTN Syariah yang paling besar masih di perumahan,” sebutnya.
“Ini juga menyebabkan masing-masing akan terus-menerus berusaha memperbaiki kualitas layanan. Kira-kira harapannya kayak gitu. Bagus kan, ada persaingan harga, ada persaingan layanan,” pungkasnya.
|CNBC Indonesia|