Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) David Hidayat kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan.

Melansir keterbukaan informasi Selasa (11/2/2025), David menambah 1,15 juta saham di harga transaksi Rp 555 per saham pada 7 Februari 2025.

Kemudian pada 10 Februari, ia menambah lagi porsi kepemilikan sahamnya sebanyak 2,5 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 565 per saham.

Sehingga secara total, David menambah sebanyak 3,65 juta saham di SIDO.

“Tujuan transaksi, investasi. Status kepemilikan saham, langsung,” kata Corporate Secretary PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Tiur Simamora dalam keterangan resminya, Selasa (11/2/2025).

Menukil Kontan, tercatat jumlah saham SIDO yang dimiliki David sebelum transaksi sebesar 5.595.700 saham.

Setelah transaksi, kini porsi kepemilikan sahamnya melonjak menjadi 9.245.700 lembar saham.

Pertumbuhan Positif Penjualan dan Laba Sido Muncul

Sebelumnya, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, Sido Muncul membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi penjualan maupun laba.

Melansir Liputan6, penjualan SIDO sampai dengan September 2024 tercatat sebesar Rp 2,63 triliun, naik 11,24 persen dibandingkan penjualan per September 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,36 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 1,14 triliun dari Rp 1,09 triliun pada September 2023.

Meski begitu, laba kotor perseroan masih naik menjadi Rp 1,49 triliun pada September 2024 dibanding Rp 1,27 triliun pada September 2023. Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 386,84 miliar, beban umum dan administrasi Rp 131,81 miliar, beban lain-lain Rp 35,13 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 35,42 miliar.

Hingga September 2024, perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp 29,94 miliar dan biaya keuangan Rp 656 juta. Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 778,12 miliar pada September 2024.

Laba itu naik 32,65 persen dibanding laba pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 586,57 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat (25/10/2024), perseroan membukukan aset Rp 3,94 triliun, naik dari Rp 3,89 triliun pada Desember 2024. Liabilitas sampai dengan September 2024 turun menjadi Rp 306,33 miliar dari Rp 504,77 miliar pada Desember 2023.

Sementara ekuitas sampai dengan 30 September 2024 naik menjadi Rp 3,64 triliun dibandingkan Rp 3,39 triliun pada posisi akhir tahun lalu. YCM