Negeri Tirai Bambu alias China terus melakukan pengembangan baru di sektor teknologi.
Saat ini, perusahaan otomotif asal China yakni BYD mengumumkan rencana untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom dengan DeepSeek.
Di lain sisi, saham perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) yakni Tesla terpantau menurun hingga 6% pada awal pekan ini.
Harga saham Tesla telah merosot selama lima hari berturut-turut, turun hampir 17% dalam rentang waktu tersebut menjadi US$ 328,50 (Rp 6,2 jutaan), dan menghapus lebih dari US$ 200 miliar (Rp 3,2 triliun) kapitalisasi pasarnya, demikian dilansir dari CNBC Internasional, dikutip Minggu (16/2/2025).
Adapun, DeepSeek yakni perusahaan AI yang sedang naik daun itu akan menawarkan sistem seperti Autopilot di hampir semua mobil baru BYD.
Hal itu menambah kekhawatiran bahwa perusahaan milik Elon Musk bakal kian tertinggal di belakang pesaingnya.
Selain itu juga muncul kecemasan di kalangan investor usai laporan yang menyebut Musk memimpin kelompok investor yang ingin mencaplok OpenAI.
BYD, yang telah muncul sebagai saingan terberat Tesla di panggung mobil listrik dunia, mengatakan bahwa setidaknya 21 kendaraan model baru mereka akan dilengkapi dengan sistem mengemudi otomatis yang mencakup fitur untuk parkir otomatis dan navigasi di jalan raya.
Tesla sendiri belum menawarkan robotaxi dan mobil listriknya saat ini membutuhkan pengemudi manusia untuk tetap berada di belakang kemudi untuk bisa menyetir atau mengerem kapan saja.
Pada panggilan pendapatan Tesla bulan lalu, Musk mengatakan bahwa perusahaan ini bertujuan untuk meluncurkan “Sistem Pengemudi Mandiri Penuh Tanpa Pengawasan,” dan layanan berbagi tumpangan tanpa pengemudi di Austin, Texas, pada Juni 2025 mendatang.
Sementara Waymo milik Alphabet telah mengoperasikan layanan robotaxi di Austin dan juga di beberapa bagian Phoenix, San Francisco.
“Dalam pandangan kami, persaingan antara Waymo, Tesla, dan sejumlah pemain China merupakan pendorong utama dalam perjalanan menuju komersialisasi robotaksi,” tulis analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan kepada klien setelah pengumuman BYD.
|CNBC Indonesia|