Pengacara ternama Hotman Paris baru-baru ini menjadi sorotan publik karena menjalani perawatan di Singapura setelah kesehatannya menurun drastis akibat digigit berang-berang dan kelelahan bekerja hingga 18 jam.
Peristiwa ini bermula ketika pengacara yang biasa menangani kasus artis dan perkara sensasional ini digigit berang-berang peliharaannya saat ia berenang pada 8 Februari 2025 pukul 4 subuh.
“…Salah satu berang-berang binatang peliharaan saya menggigit tangan saya, lalu saya menerima injeksi,” ujar Hotman dalam postingan videonya di Instagram, Senin (24/2/2025).
Meski sudah menerima pengobatan berupa suntikan tetanus, kondisi Hotman justru semakin memburuk.
Ia tetap melanjutkan aktivitas padatnya, termasuk terbang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Balikpapan dan menjalani syuting setiap hari sepulangnya ke Jakarta.
“Pulang ke Jakarta hampir tiap hari syuting. Bahkan ada dua kali saya duduk di TV, saya syuting. Ada juga jadi pembawa acara,” ucap Hotman.
Puncaknya terjadi pada 20 Februari 2025, saat Hotman Paris tiba-tiba tumbang di tengah persidangan kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Razman Arif Nasution di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Wajahnya pucat, dan ia kesulitan menjawab pertanyaan kuasa hukum terdakwa.
Melihat kondisinya, hakim memutuskan untuk menunda sidang, dan Hotman langsung dibopong keluar gedung pengadilan menggunakan lift untuk dilarikan ke rumah sakit.
Pada 21 Februari 2025, Hotman dirawat intensif karena kadar hemoglobin (HB) dalam darahnya turun drastis dari standar 14 menjadi 9,7, sehingga ia harus menerima transfusi darah.
“Ini tanggal 23 Februari jam 04.00 WIB dari rumah sakit. Saya masuk rumah sakit tanggal 21 karena unsur HB darah saya, HB dari standar 14 turun menjadi 9,7 sehingga harus dilakukan tambahan darah transpurit, tambahan darah,” jelasnya.
Meski berang-berang kerap dianggap hewan yang menggemaskan, gigitannya ternyata bisa sangat berbahaya.
Insiden yang dialami Hotman Paris memicu pertanyaan publik mengenai potensi bahaya dari serangan berang-berang.
Sebagai informasi, kasus fatal akibat gigitan berang-berang pernah terjadi pada seorang nelayan di Belarusia pada 2013.
Nelayan berusia 60 tahun itu meninggal dunia setelah berang-berang jenis Eurasian beaver menggigit arteri di pahanya, menyebabkan kehilangan darah yang parah.
Berang-berang dikenal sebagai hewan teritorial dengan gigi kuat berlapis enamel ekstra tebal, yang terus tumbuh hingga mampu menggerogoti pohon. Bayangkan kekuatan gigi ini jika mengenai tubuh manusia.
Dengan dua kelopak mata tambahan yang transparan, berang-berang juga mampu melihat dengan jelas di bawah air, membuat mereka semakin gesit dan waspada terhadap ancaman.
Perawatan Mewah di Singapura
Merasa kesehatannya masih belum pulih sepenuhnya, Hotman Paris memutuskan untuk melanjutkan pengobatan di Mount Elizabeth Hospital, Singapura.
Rumah sakit ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Asia, dan Hotman dirawat di kamar penthouse dengan tarif fantastis, yakni SGD16.000 atau sekitar Rp195 juta per malam.
Kamar tersebut bahkan disebut-sebut pernah digunakan oleh Raja Arab Saudi, menurut laporan Kompas.
Tak hanya itu, fasilitas mewah lainnya termasuk layanan mobil limosin turut disediakan untuk pasien penthouse.
“Pagi ini akan terbang ke Singapura dan 5 dokter spesialis telah disiapkan di Singapura,” ujar Hotman.
Dalam unggahannya di Instagram, yang kini telah dihapus, Hotman Paris membandingkan biaya per malam di rumah sakit tersebut dengan penghasilannya sebagai pengacara di Jakarta.
Ia juga sempat heran bagaimana seseorang dari kampung halamannya di Laguboti, Toba, kini bisa menikmati pelayanan setara dengan para tokoh elite dunia.
Kerja 18 Jam Sehari M
Di tengah perawatannya, Hotman Paris mengakui bahwa ia jatuh sakit karena kebiasaan bekerja hingga 18 jam sehari. Aktivitas padat tanpa istirahat yang cukup membuat kesehatannya merosot tajam.
“Jadi hanya karena unsur HB darah drop dan tekanan darah drop sempat hampir 90 per empat lima sudah sangat bahaya,” ungkapnya.
Pengalaman ini pun membuat Hotman mulai memikirkan untuk lebih memprioritaskan kesehatannya.
Meski selama ini dikenal sebagai sosok energik dan selalu aktif, kejadian ini menjadi pengingat bahwa tubuh memiliki batasnya.
|CNA|