Bismillaahirrohmannierrohiem.
Sang ayah tersenyum lembut dan menatap anaknya dengan penuh kebijaksanaan. “Nak, benar. Tuhan yang memberi kita misi. Tapi pertanyaannya, untuk apa Tuhan memberi kita misi? Itu adalah pertanyaan mendalam yang telah direnungkan oleh para nabi, filsuf, dan pemikir sepanjang zaman.”
Ia menghela napas sejenak, lalu melanjutkan, “Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa tujuan. Dia memberi kita akal untuk berpikir, hati untuk merasa, dan jiwa untuk mencari makna. Misi yang diberikan kepada kita bukanlah beban, melainkan jalan untuk menemukan jati diri dan mendekat kepada-Nya.”
Sang anak menatap ayahnya dengan penuh rasa ingin tahu. “Tapi, Ayah, Tuhan itu Maha Sempurna. Dia tidak membutuhkan kita. Lalu, mengapa Dia memberi kita misi?”
Sang ayah tersenyum. “Benar, Tuhan tidak membutuhkan kita. Tapi kitalah yang membutuhkan-Nya. Dia memberi kita misi bukan untuk keuntungan-Nya, tetapi untuk kebaikan kita sendiri. Seperti seorang guru yang mengajarkan muridnya, bukan karena guru itu butuh murid, tetapi karena ia ingin muridnya menjadi orang yang lebih baik.”
Ia melanjutkan, “Misi kita adalah perjalanan menuju kesempurnaan diri, bukan dalam arti menjadi sempurna tanpa cacat, tetapi dalam arti menjadi manusia yang lebih baik, lebih bijak, lebih peduli, dan lebih dekat kepada Tuhan.”
Sang anak bertanya lagi, “Bagaimana kita tahu bahwa kita menjalankan misi itu dengan benar?”
Sang ayah tersenyum, “Jika dalam hidup ini kau merasa damai karena berbuat baik, jika kau merasa bahagia bukan karena memiliki banyak harta tetapi karena memberi manfaat, jika hatimu semakin dekat dengan Tuhan, maka kau sedang menjalankan misimu dengan benar.”
Ia mengakhiri, “Ramadhan mengingatkan kita akan misi itu. Puasa bukan hanya menahan lapar, tetapi latihan untuk menundukkan ego. Ibadah bukan hanya ritual, tetapi jalan untuk menemukan makna. Berbagi bukan hanya kewajiban, tetapi cara untuk menyadari bahwa kita semua terhubung dalam satu misi besar: menjadi manusia yang lebih baik di hadapan Tuhan.”
Sang anak terdiam, memahami bahwa misi hidup bukan beban, tetapi panggilan jiwa untuk menemukan makna sejati dalam keberadaannya. (FR)