Pasar Lama Banjarmasin pada Sabtu (29/3/2025) siang lain dari biasanya.
Sejak muara pintu masuk salah satu pasar tertua di Kota Banjarmasin itu terjadi kemacetan luar biasa. Pengendara roda dua dan pejalan kaki saling berebut jalan.
Toko dan warung kebutuhan pokok rumah tangga menjadi sasaran warga berbelanja. Ya, hari ini memang hari-hari penghujung bulan Ramadhan.
Lebaran di depan mata membuat warga Banjarmasin dan sekitarnya menyerbu pasar tradisional untuk berbelanja kebutuhan hidangan Hari Raya. Pedagang ayam potong juga menjadi sasaran dikerubungi pembeli yang rata-rata ibu rumah tangga.
Ada yang berbelanja emping melinjo mentah. “Seperempat (kilo) Rp 30 ribu,” ujar seorang pedagang seraya melayani konsumen.
Warung Amanto yang menyediakan makanan ringan anak-anak, biskuit, sirup, minuman sachet dan mie instan juga diantri pembeli.
Ifin, sang pemilik warung (toko), tampak fokus menghitung dengan kalkulator, menjumlah rincian barang belanjaan pembeli yang menumpuk di atas meja pembayaran.
“Mana nih bos satunya, kok sendirian aja,” ujar seorang pelanggan di warung dua bersaudara itu.
“Uji lagi ke pasar belanja,” sahut pelanggan lainnya membantu memberikan jawaban.
Warung “Ifin-Uji” memang mematok harga sedikit lebih miring dari kios-kios lain di seputaran Pasar Lama itu. Tak heran warung mereka menjadi tempat belanja favorit bagi pedagang yang buka warung berjualan lagi di lingkungan perumahan.
“Sabtu ini toko terakhir jualan, Minggu tutup sampai habis Hari Raya,” ujar Ifin. BA