Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Seno Aji mengharapkan pelaksanaan program gratispol yang telah diluncurkan pemerintah setempat bisa menurunkan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang ada di daerah.
” Ada enam program strategis yang diusung pemerintah, yakni seragam sekolah gratis, pendidikan gratis, internet desa melalui wifi gratis, bantuan umrah dan ibadah bagi marbot dan penjaga rumah ibadah, biaya administrasi rumah gratis, serta pelayanan kesehatan gratis. Khusus untuk program kesehatan dan pendidikan kita juga menyasar pada program penanganan stunting,” kata Seno Aji di Samarinda, Rabu (23/4/225).
Berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 pravelensi stunting di Kaltim tercatat sebesar 22,9 persen dan pada tahun 2024 turun hingga 14,5 persen.
Ia mengatakan program gratispol tersebut diharapkan mendukung kesejahteraan rakyat. Artinya, mampu memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Kaltim, mulai jaminan pendidikan berkualitas hingga kesehatan masyarakat.
Untuk itu, Wagub Seno Aji sangat mengharapkan dukungan sebesar-besarnya dari masyarakat tak terkecuali perguruan tinggi negeri dan swasta di Kaltim, agar bersama-sama mewujudkan Kaltim Sukses menuju Generasi Emas.
“Dengan jumlah penduduk kurang lebih empat juta jiwa. Kemudian dengan APBD Kaltim mulai meningkat. PDRB Kaltim juga terus menyumbang untuk negara hingga triliunan, tentu sangat diharapkan, melalui program yang kami lakukan bersama Gubernur Harum, khususnya pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis dan bermutu bisa menurunkan angka stunting,” kata Wagub Kaltim Seno Aji.
Memang, lanjut Seno, permasalahan stunting ini adalah akibat masyarakat yang dinilai kekurangan gizi. Untuk itu, sumber daya manusia (SDM) tentang gizi atau ahli gizi sangat diperlukan di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim. Sehingga, Pemprov Kaltim mengimbau agar setiap kabupaten dan kota memiliki atau mencukupi tenaga ahli gizi.
Tujuannya adalah, dengan SDM berkualitas, tentu dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat, agar bagaimana hidup sehat dan bergizi. Artinya, perlu adanya preventif atau pencegahan dan promosi kesehatan.
“Pengentasan stunting juga masuk dalam program utama Pemprov Kaltim selama kepemimpinan kami bersama Gubernur Harum. Untuk itu, harapannya dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan angka stunting Kaltim mengalami penurunan yang signifikan,” harap Wagub Seno.
Makanya, wajib bagi Pemprov Kaltim untuk mendorong atau mendukung pemenuhan ahli gizi, terutama di daerah yang saat ini penduduknya di atas kurang lebih 500 ribu jiwa tentu harus memiliki ahli gizi lebih banyak dari daerah lainnya.
“Saya yakin dan percaya dengan adanya kerja sama antara pemerintah daerah di Kaltim dengan berbagai lembaga pendidikan, khususnya program kesehatan dan pendidikan mampu bersama menurunkan prevalensi stunting di Kaltim. Jadi, terus kita pantau bersama-sama pengentasan stunting hingga lima tahun ke depan,” pesan Wagub Seno Aji.
|Antara|