Gaya hidup digital yang makin melekat di masyarakat Indonesia, belanja online hingga layanan kesehatan, memang menawarkan kemudahan. Namun, di balik itu, aktivitas digital juga meninggalkan jejak data yang rawan disalahgunakan.
Laporan e-Conomy SEA 2024 mencatat transaksi ekonomi digital Indonesia mencapai USD 90 miliar tahun ini, naik 13% dari tahun lalu. Jumlah pengguna e-commerce juga terus melonjak, diperkirakan menembus 99 juta pada 2029. Pertumbuhan ini membuka peluang ekonomi besar, tapi juga memperbesar risiko kebocoran data pribadi.
Melihat dinamika ini, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menjelaskan, kemudahan yang dihadirkan oleh era digital, termasuk bertransaksi online, harus dibarengi dengan upaya ekstra dalam melindungi data pribadi.
“Saat ini, penyalahgunaan data bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai manipulasi akses akun finansial melalui pencurian identitas, hingga penyebaran informasi pribadi,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (17/5/2025).
“Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kesadaran dan menjaga informasi pribadi dengan lebih bijak. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kenyamanan gaya hidup digital tetap dapat dinikmati tanpa rasa khawatir.” tambah dia.
Berikut beberapa tips sederhana untuk melindungi data pribadi ketika berinteraksi dalam gaya hidup digital:
Jaga Informasi Pribadi di Media Sosial
Hindari membagikan data pribadi, seperti tanggal lahir, alamat lengkap, nama ibu kandung, atau kode OTP di media sosial.
Tren di media sosial yang seolah sederhana, seperti menunjukkan momen ulang tahun tanpa disadari bisa jadi celah bagi pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan siber.
Hati-hati dengan Label Paket Belanja Online
Informasi pada label paket, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap, sering terabaikan. Data ini rawan untuk disalahgunakan. Untuk itu, pastikan selalu merobek atau menghapus informasi tersebut sebelum membuang kemasan.
Promo yang meminta data pribadi tanpa sumber jelas patut dicurigai. Ini bisa menjadi modus phishing untuk mencuri informasi Anda. Selain itu, pastikan perangkat Anda dilindungi dengan sistem keamanan yang selalu diperbarui.
Hindari Penggunaan Wi-Fi Publik
Jaringan Wi-Fi publik rentan disusupi. Gunakan jaringan pribadi yang aman untuk transaksi pada saat berbelanja secara daring, dan pastikan perangkat Anda dilindungi sistem keamanan yang selalu diperbarui.
Abaikan Customer Service Palsu
Waspada jika ada pihak yang mengaku sebagai customer service dan meminta Anda melakukan transaksi di luar platform resmi atau menawarkan hadiah dengan syarat pinjaman. Ini tanda penipuan. Transaksi resmi hanya dilakukan di platform e-commerce yang sudah terjamin keamanannya. Jangan pernah berikan data pribadi atau lakukan pembayaran di luar jalur resmi.
Jonathan menambahkan, penyalahgunaan data dapat membuka celah bagi berbagai bentuk penipuan. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga keamanan data pribadi, sebagai prioritas utama dalam menerapkan gaya hidup digital.
|Liputan 6|