Tak ada perayaan besar, tak ada publikasi mewah. Hanya tubuh yang berlari sejauh 140 kilometer, menyusuri panas, hujan, dan malam yang sepi.
Itulah cara Andrias Apriyadi (48), seorang satpam Sido Muncul, mengekspresikan syukurnya setelah sang anak berhasil lolos menjadi prajurit TNI Angkatan Laut.
Berangkat dari pabrik Sido Muncul di Ungaran Semarang pada Jumat (30/5/2025) pukul 15.00 WIB, Andreas hanya berbekal niat dan doa.
Ia sempat bermalam di rumah saudaranya di kawasan Jomblang Legok, lalu kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 04.00 pagi keesokan harinya.
Ia tiba di kampung halamannya di Desa Ujungwatu, Donorojo, Jepara pada Minggu sore, setelah menempuh perjalanan selama hampir dua hari.
“Saya cuma ingin merayakan syukur saya. Anak saya sudah lima kali ikut tes TNI AL. Empat kali gagal. Tapi yang kelima ini, akhirnya berhasil. Saya tidak punya apa-apa, tapi saya masih punya tubuh sehat,” ungkap Andreas dengan mata berkaca-kaca, Selasa (3/6/2025) sebagaimana dilansir Inilah Jateng.
Putra sulungnya, Galang Amekal, baru saja lolos seleksi masuk TNI Angkatan Laut tanpa biaya.
Dukungan asuransi dari tempatnya bekerja di Sido Muncul sangat membantu proses ini, terutama untuk syarat-syarat pemeriksaan kesehatan.
Uang 10 Juta dan 5 Ekor Kambing
Cerita heroik Andreas ini sampai juga ke telinga Direktur PT Perusahaan Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, melalui pesan video yang dikirimkan oleh temannya.
“Saya kaget waktu tahu ada satpam kami lari sejauh itu. Saya tidak kenal sebelumnya, tapi saya merasa perlu memberikan apresiasi,” ujar Irwan.
Sebagai bentuk penghargaan, Irwan memberikan uang tunai Rp10 juta dan 5 ekor kambing untuk diternakkan.
Bukan tanpa alasan, pemberian kambing ini terinspirasi dari pengalaman masa kecil Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi yang pernah beternak kambing, serta kebiasaannya memberi kambing kepada orang-orang yang menginspirasi.
“Kalau kambing itu dipelihara dengan baik, bisa berkembang jadi puluhan. Saya juga pernah membantu orang lain dengan cara yang sama. Ini bentuk apresiasi saya yang kedua dengan memberi kambing,” jelas Irwan.
Bagi Andreas, hadiah itu adalah berkah tak terduga. Ia tak menyangka larinya yang sederhana dari Ungaran ke Jepara mendapat perhatian sedemikian besar.
“Saya terima kasih sekali kepada Pak Irwan dan Sido Muncul. Sudah 15 tahun saya kerja di sini, dan saya merasa sangat terbantu. Mulai dari asuransi untuk anak saya, hingga sekarang diberi apresiasi begini,” ujarnya penuh haru.
Lebih dari sekadar kisah seorang ayah dan anak, cerita ini adalah potret tentang kesetiaan, kerja keras, dan syukur yang tak dibuat-buat.
Di balik seragam satpam yang sederhana, ternyata tersimpan jiwa besar yang berlari jauh untuk merayakan sebuah kemenangan yakni keberhasilan seorang anak, dan ketulusan seorang ayah.
“Saya hanya ingin menunjukkan bahwa cinta seorang ayah tidak selalu diukur dari materi. Tapi dari seberapa jauh dia mau berlari demi bahagia anaknya,” pungkas Andreas, tersenyum. YCM
