بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Nasruddin Hoja berkata kepada teman-temannya bahwa ia bisa melihat dalam gelap.

Salah seorang temannya bertanya dengan kritis, ” Kalau engkau bisa melihat dalam gelap, mengapa ketika engkau berjalan pada malam hari engkau membawa obor.”

Hoja menjawab: “Aku membawa obor ketika aku berjalan pada malam hari agar orang jangan menabrakku:

Dalam kisah yang tampak sederhana ini, Nasruddin Hoja menyampaikan kebijaksanaan sufistik yang sangat dalam tentang kehidupan, ego, dan tanggung jawab sosial.

Ketika ia berkata bahwa ia bisa melihat dalam gelap, kita bisa menafsirkan bahwa ia telah mencapai tingkat kesadaran batin atau pencerahan spiritual yang membuatnya mampu menavigasi kehidupan meski dalam kondisi yang penuh tantangan atau “gelap”.

Namun, ketika ia tetap membawa obor dalam kegelapan malam, itu bukan untuk dirinya –melainkan agar orang lain tidak menabraknya.

Inilah inti dari kebijaksanaan sufistik: pencerahan sejati bukan hanya untuk keselamatan pribadi, melainkan juga untuk memberi manfaat bagi sesama.

Hoja mengajarkan bahwa setiap orang memerlukan cahaya dalam diri mereka –cahaya yang bisa berarti pengetahuan, kasih sayang, kebijaksanaan, atau kesadaran spiritual.

Tanpa cahaya itu, manusia akan tersesat dalam kegelapan batin: kebingungan, ketakutan, keserakahan, kebencian. Namun, bahkan jika seseorang telah memiliki cahaya itu, tugasnya belum selesai.

Ia perlu menyalakan obor –tanda bahwa orang-orang di sekitarnya juga membutuhkan bimbingan, pengertian, dan kasih sayang agar tidak saling melukai dalam perjalanan hidup.

Refleksi terdalam dari kisah ini adalah:
Pencerahan bukan untuk ditinggikan, tapi untuk dibagikan. Terang dalam diri kita tidak akan lengkap jika tidak menjadi penerang bagi orang lain.

Dalam dunia yang dipenuhi oleh ketidaktahuan dan konflik, kisah ini mengajak kita untuk tidak hanya mencari cahaya bagi diri sendiri, tetapi juga menjadi lentera bagi mereka yang belum menemukannya.

Maka, meskipun kita “bisa melihat dalam gelap”, marilah tetap membawa obor –agar kita tidak berjalan sendirian, tapi bersama-sama dalam terang. (FR)

Ilustrasi Foto: Pojok Kata