بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Delapan puluh tahun sudah negeri ini berdiri, lahir dari rahim perjuangan yang merah oleh darah, putih oleh tulang, dan hitam oleh tanah tempat para pahlawan rebah.
Mereka tidak pernah bertanya berapa harga kemerdekaan, karena mereka tahu: merdeka tak bisa dibeli, hanya bisa diperjuangkan.
Kini, di bulan Agustus yang selalu basah oleh ingatan, aku berdiri di antara bendera-bendera kecil yang berkibar di jalan kampung. Anak-anak berlari dengan wajah penuh tawa, sementara di sudut pasar ibu-ibu masih menawar harga beras, dan di pinggir kota, lelaki-lelaki kecil menunggu nasib di bawah terik matahari. Di dada mereka, kemerdekaan masih terasa sebagai janji yang harus terus dikejar.
Merah darahku bukan lagi di medan perang, melainkan di tangan yang kapalan, di tubuh yang tak pernah mengenal istirahat. Putih tulangku bukan lagi di balik senapan, melainkan di bawah beban kehidupan yang tak selalu adil. Hitam kulitku bukan hanya karena matahari, tapi juga karena bumi yang memeluk rakyat kecil terlalu erat.
Dan di balik semua itu, ada satu kenyataan pahit yang sering kami bisikkan di antara gelak tawa lomba Agustusan: kosong dompetku. Pusing kepalaku. Kemerdekaan ini masih seperti lagu yang indah, tetapi nadanya kadang tak sampai ke perut yang lapar, atau ke mimpi-mimpi yang harus dipatahkan oleh harga-harga yang melambung.
Namun, jangan katakan kami lelah. Kami adalah anak-anak kemerdekaan. Meski dompet kami kosong, kami masih menyimpan penuh harapan. Meski kepala kami pusing, kami masih tegak menatap merah putih yang berkibar.
Sebab kami tahu, kemerdekaan bukan sekadar perayaan, bukan sekadar angka delapan puluh di kalender sejarah. Ia adalah api yang harus terus kami jaga, sampai janji kemerdekaan benar-benar menyentuh meja makan rakyat, dompet rakyat, dan hati rakyat.
Dirgahayu Indonesia ke-80. Semoga di bawah bendera ini, merah darah, putih tulang, hitam kulit, tak lagi ditemani kosongnya dompet dan pusingnya kepala, melainkan penuh oleh rasa syukur karena merdeka akhirnya menjadi milik semua. (FR)