Muhammad Hidayattollah, senator muda asal Kalimantan Selatan, tengah jadi sorotan publik. Bukan hanya karena absen merespons gelombang demonstrasi di Senayan, tetapi juga aksinya berjoget ria usai sidang tahunan MPR serta tudingan kasus pelecehan seksual.

Nama Dayat El, sapaan akrabnya, ramai diperbincangkan di media sosial. Ia ikut berjoget di ruang rapat paripurna MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Momen itu menuai kritik warganet yang menilai tindakannya tak pantas di tengah situasi politik memanas.

Tak berhenti di situ, sejumlah akun Instagram kembali menyinggung dugaan pelecehan seksual yang pernah menyeret namanya. Akun @duta_alim_palsu menuding Hidayattollah kerap berperilaku tak senonoh terhadap perempuan.

Di kolom komentar, akun @aulyptri__ mengaku pernah mengalami perlakuan itu pada 2019–2020. Saat mencoba bersuara, ia justru hampir dilaporkan balik atas tuduhan pencemaran nama baik.

“Ingatlah kasusku dulu 2019/2020 sampai mau dilaporkan pencemaran nama baik jar [katanya], silakan laporkan memang fakta kok jarku,” tulisnya. “Kada [tidak] berubah sekalinya, kada jera di-viralkan,” tambahnya.

Beberapa warganet lain menyebut perilaku itu sudah lama diketahui lingkar pertemanan Hidayattollah. Akun @xyzviop menyatakan salah satu temannya nyaris menjadi korban.

“Sudah terkenal mulai bahari ketuju [dulu suka] main binian [wanita], sirkel kawanannya [pergaulan sesama] tau sama tau ja, kasian yang jadi korban tidak berani speak up, kawan ku salah satunya hampir jadi korban,” tulisnya.

Akun @borneosocial juga menyoroti kembali rekam jejak Hidayattollah. Sementara itu, akun @aulputri__ menilai banyak korban enggan bicara karena malu atau minim bukti. Disebutkan pula, Hidayattollah menggunakan fitur pesan 24 jam di media sosial untuk menghapus jejak percakapan bernuansa vulgar.

“Karena sudah gerah, sebagian korban berencana melapor,” kata salah seorang warga di kawasan hulu sungai Kalimantan Selatan yang mengenal dan mengetahui dugaan pelecehan seksual ini, diwawancarai media ini, Rabu (3/9/2025).

Dia meminta aparat penegak hukum segera turun tangan melindungi para korban agar berani bersuara. “Banyak korban yang mau berbicara tapi tidak berani.” “Pimpinan DPD juga harus segera bertindak karena ini sudah mencoreng marwah institusi.”

Joget
Hidayattollah saat joget di Senayan

Media ini sudah berupaya menghubungi Hidayattollah lewat kontak seluler sejak tadi malam. Tak ada respons. Upaya konfirmasi kembali dilayangkan media ini tadi pagi. Namun panggilan seluler media ini ditolak.

Geser Petahana
Muhammad Hidayattollah tercatat sebagai salah satu anggota DPD dari Kalimantan Selatan hasil Pemilu 2024.

Pria yang akrab disapa Dayat El ini meraih 314.979 suara, menempatkannya di posisi kedua perolehan suara terbanyak dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan.

Bersama tiga nama lain, Habib Zakaria Bahasyim, Gusti Farid Hasan Aman, dan Habib Hamid Abdullah, Hidayattollah melenggang ke Senayan menggeser sejumlah petahana.

Hasil tersebut sekaligus mengakhiri kiprah salah satu petahana, Habib Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim, yang gagal kembali duduk di kursi DPD untuk kali ketiga.

Perjalanan Hidayattollah menuju Senayan tidak sepenuhnya mulus. Pada tahap awal verifikasi pencalonan di KPU, ia sempat dinyatakan hanya memiliki sekitar 307 dukungan sah, jauh di bawah syarat minimal. Namun, setelah melewati proses verifikasi faktual dan perbaikan, ia berhasil lolos ke daftar calon tetap.

Sejak masa kampanye, Hidayattollah tampil dengan membawa isu keterwakilan generasi muda. Ia menegaskan niatnya untuk memperjuangkan aspirasi anak muda Kalimantan Selatan di tingkat nasional. YCM

Sumber : Ekspos Kaltim. Foto : Tempo/tangkapan layar Tiktok