PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali menggelar operasi katarak gratis untuk masyarakat yang membutuhkan.

Bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Pusat, kegiatan ini dilakukan di RS MM Indramayu, Jumat (12/9/2025).

Bantuan senilai Rp 400 juta diserahkan secara virtual dalam bentuk simbolis oleh Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Dr. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur RS MM Indramayu, dr. Suwardi Astradipura, MARS. Bantuan itu dipergunakan untuk mengoperasi 200 pasien penderita katarak.

Irwan Hidayat mengungkapkan kegiatan ini menjadi bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Terhitung sejak 2011, Sido Muncul dan Perdami telah mengoperasi lebih dari 57 ribu mata di seluruh Indonesia.

“Saya senang sekali pada hari ini kami bisa melakukan operasi katarak di RS MM Indramayu bersama dengan Perdami yang selalu menjadi partner kami selama 14 tahun. Saya berharap operasi ini memberikan manfaat bagi para pasien,” kata Irwan.

Kemenkes menyebut, katarak menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Persentasenya pun tinggi, mencapai 81,2 persen dari total penyebab kebutaan disebabkan oleh katarak.

Irwan berharap, adanya kegiatan ini dapat menurunkan jumlah penderita katarak. Pada tahun 2025, Sido Muncul telah mengadakan operasi gratis untuk 700 pasien.

“Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap jumlah penderita katarak semakin kecil. Sebab, orang itu kalau kehilangan penglihatan, 50 persen kualitas hidupnya hilang,” ucap Irwan.

Tak hanya operasi katarak gratis, Sido Muncul juga memberikan bantuan berupa operasi bibir sumbing dan langit-langit, serta anak-anak stunting.

“Kami juga membantu untuk operasi bibir sumbing dan langit-langit sejak tahun 2018 dan sampai pertengahan tahun ini, kami telah mengoperasi sebanyak 664 orang. Sementara untuk stunting, yang sudah kami bantu sebanyak 744 anak sejak tahun 2023,” ucap Irwan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur RS MM Indramayu, dr. Suwardi Astradipura, MARS, pun mengapresiasi bantuan Perdami dan Sido Muncul. Lewat kegiatan ini, pasien katarak yang tadinya perlu menunggu untuk tindakan operasi menjadi lebih cepat ditangani.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul, Perdami, dan Dinas Kesehatan Indramayu yang telah menyelenggarakan acara ini. Dari ratusan yang mendaftar, sebanyak 200 pasien akan dioperasi dengan bantuan Sido Muncul,” ucap dr. Suwardi.

Ia pun tak menampik, jumlah kasus katarak yang harus ditangani masih tergolong tinggi. Apalagi bila pasien menggunakan BPJS, menurutnya, mereka harus menunggu waktu lama untuk operasi karena kuota yang terbatas.

“Memang katarak ini masih menjadi penyebab kebutaan tertinggi, tapi masih bisa (diatasi dengan) operasi. Cuma kalau pakai BPJS kuotanya terbatas kan, jadi lama (untuk tindakan operasi),” lanjut dr. Suwardi.

Hal senada diungkapkan oleh Kabid. Yanmed Dinkes Indramayu, dr. Titin Ning Prihatin, MH. Ia mengapresiasi upaya Sido Muncul dalam memberantas katarak di Indramayu, apalagi masih banyak masyarakat yang membutuhkan operasi katarak gratis.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Sido Muncul atas kegiatan ini. Harapannya, semoga semakin banyak pihak swasta yang berkolaborasi dalam pelaksanaan operasi gratis seperti ini,” ucap dr. Titin.

Perdami Beri Penghargaan Djoko Sarwono Honorary Award
Sebelumnya, Sido Muncul berhasil meraih penghargaan Djoko Sarwono Honorary Award dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami). Penghargaan ini diterima atas komitmen Sido Muncul dalam memberantas kebutaan akibat katarak di Indonesia.

Ketua Umum Perdami, Prof. dr. Budu, PhD, SpM(K), M. MedEd, mengatakan, apresiasi ini juga menjadi wujud terima kasih Perdami terhadap konsistensi Sido Muncul menggelar operasi katarak gratis. Berkat kegiatan CSR Sido Muncul, ribuan masyarakat kurang mampu dapat melihat kembali.

“Ini tidak lain merupakan rasa terima kasih kami terhadap Sido Muncul yang telah memberikan dukungan (operasi katarak gratis) sejak lama. (Bahkan) sampai ke pelosok-pelosok Tanah Air (bantuannya),” ujar Prof. Budu. YCM

Sumber : Kumparan