Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina Setyawan, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Sido Muncul atas keberhasilannya memodernisasi proses produksi tanpa mengorbankan karyawan.

PT Sido Muncul telah berhasil mengadopsi teknologi mesin modern dalam proses sampling, pengemasan, dan pengkondisian produk.

Hal itu disampaikan Arzeti seusai meninjau langsung proses produksi di pabrik perusahaan jamu dan herbal tersebut.

Menurutnya, berbeda dengan banyak perusahaan besar yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) saat modernisasi, PT Sido Muncul justru mempertahankan tenaga kerja lama dan mengalihkan mereka ke bagian lain sesuai dengan keahlian masing-masing.

“Artinya, recycling skill dari tenaga kerja yang ada lama, mereka pindahkan untuk memproduksi hal-hal yang lain. Jadi artinya, saat ini PT Sido Muncul terus melakukan pembenahan dan mengikuti modernisasi dalam pengkondisian membuat satu produk,” tegas Arzeti seusai melakukan peninjauan lapangan ke PT Sido Muncul, di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (12/09/2025).

Selain itu, ia menyoroti penggunaan bahan baku PT Sido Muncul yang 80 persen berasal dari alam Indonesia. Hanya sebagian kecil, seperti ginseng, yang masih harus diimpor.

Menurutnya, peluang ini bisa terus dikembangkan agar ke depan produk herbal PT Sido Muncul sepenuhnya berbasis hasil alam dalam negeri.

”Tetapi tidak menutup kemungkinan, produk ini juga akan terus dipelajari, sehingga nanti kenapa tidak, mungkin 100 persen terhadap produk-produk jamu herbalnya itu adalah betul-betul hasil alam Indonesia,” harapnya.

Selain itu, politisi Fraksi Partai PKB ini mengapresiasi standar operasional perusahaan yang bersih dan terjaga, serta kepedulian tinggi terhadap karyawan. PT Sido Muncul dinilai memberikan gaji di atas rata-rata UMR, menyediakan cuti khusus bagi perempuan saat menstruasi, serta fasilitas untuk ibu melahirkan dan menyusui.

”Mungkin selama ini kita selalu prihatin, karena banyak perusahaan-perusahaan besar yang mem-PHK ribuan karyawan. Tetapi kalau di sini, ketika kita melihat dan bertanya langsung pada para pekerja, memang mereka mendapatkan salary atau UMR jauh di atas rata-rata perusahaan lain,” ujarnya.

Dia memberberkan, kesejahteraan pegawai merupakan prioritas tinggi bagi perusahaan. Sampai-sampai perusahaan juga memberikan izin libur bagi wanita yang mengalami menstruasi/haid selama sebulan, setidaknya satu sampai dua hari, mereka diizinkan untuk tidak masuk kantor.

“Terus apalagi kalau kita bicara mengenai kewajiban seorang perempuan, ketika melahirkan dan menyusui, untuk memberikan ASI eksklusif, tentunya perusahaan akan memberikan fasilitas itu dengan baik. Artinya, kita apresiasi yang sangat tinggi bagi kita,” kata Arzeti bangga.

Tak hanya fokus pada produksi, PT Sido Muncul juga membuka akses edukasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), setiap bulannya hampir 7.000 pengunjung, mulai dari mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat umum, bisa melihat langsung proses produksi herbal.

Lingkungan pabrik juga dikelola dengan baik. Area hijau dan keberadaan satwa di sekitar perusahaan menjadi bagian dari upaya menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman bagi karyawan.

“Bukan hanya bicara mengenai produksi saja yang dipikirkan, tetapi sumber daya manusia juga diprioritaskan. Dan masyarakat di sekitar pabrik ini, mereka merasa bahwa ini menjadi bagian, menjadi bagian dalam kehidupan mereka,” kata Arzeti.

Dengan demikian, Legislator Dapil Jawa Timur ini berharap langkah PT Sido Muncul dapat menjadi contoh bagi perusahaan besar lain di Indonesia. Menurutnya, keberhasilan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh kesejahteraan karyawan sebagai aset utama.

“Sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik dan selalu melakukan peningkatan kualitas, dan peningkatan itu tentunya diperuntukkan untuk para karyawan. Karyawan sejahtera perusahaan makmur,” pungkasnya. YCM

Sumber : Suara Investor