Kembalinya Jack Ma ke Alibaba Group Holding Ltd, membawa angin segar sekaligus tantangan baru bagi raksasa teknologi China itu.
Bloomberg News melaporkan, meski tanpa jabatan resmi, pendiri ikonik tersebut kini lebih aktif di kantor dan “kemunculan kembali pengusaha ikonik ini berhasil membangkitkan moral perusahaan.”
Ma sempat menghilang sejak Oktober 2020 setelah menyampaikan kritik tajam kepada regulator keuangan dan bank milik pemerintah China.
“Pidato 20 menit itu menjadi salah satu yang termahal dalam sejarah korporasi,” yang akhirnya membuat Alibaba dan Ant Group kehilangan sekitar US$877 miliar nilai pasar, serta memicu denda hampir US$1 miliar dan gelombang pengetatan aturan bagi sektor teknologi.
Kini, Jack Ma menghadapi Alibaba yang berbeda dibanding saat ia mundur sebagai ketua eksekutif pada 2019. Pertumbuhan e-commerce melambat, pangsa pasar menurun, sementara bisnis pengantaran makanan melalui Ele.me terjebak perang harga melawan Meituan dan pendatang baru JD.com.
“Mereka terjebak dalam Prisoner’s Dilemma, di mana semua pihak akan lebih baik jika sama-sama berhenti, tetapi takut kehilangan pangsa pasar,” tulis riset Morgan Stanley.
Regulator China telah dua kali memanggil para pemain industri sejak Mei, mendesak persaingan sehat dan perlindungan bagi restoran serta kurir yang “lama mengeluhkan penurunan pendapatan akibat persaingan yang makin ketat.”
Pemerintah China juga menekankan prioritas menciptakan lapangan kerja dan menahan deflasi.
Dalam konteks itu, Bloomberg menyebut langkah strategis yang dapat ditempuh Ma antara lain mengalihkan sebagian dari subsidi 50 miliar yuan yang diumumkan Agustus untuk “meningkatkan pendapatan empat juta pengemudi Ele.me,” serta memperluas skema tunjangan baru agar “mencakup 100% pensiun dan asuransi medis bagi semua pengemudi yang secara konsisten memenuhi target.”
Setelah “bertahun-tahun di luar sorotan,” Ma dinilai lebih cermat membaca situasi. Memperbaiki kesejahteraan kurir bukan hanya mendukung prioritas nasional, tetapi juga menjaga hubungan Alibaba dengan regulator dan memperkuat bisnis di tengah ketatnya kompetisi. (DH/KR)
Sumber : IDN Financials
