Pada Rabu (29/10/2025), Nvidia menorehkan sejarah baru dengan menjadi perusahaan pertama di dunia yang menembus kapitalisasi pasar 5 triliun dolar AS, atau sekitar Rp 83.000 triliun.

Pencapaian ini didorong oleh meningkatnya permintaan global terhadap chip AI dan rencana ekspansi besar-besaran untuk memperkuat kapasitas produksi.

Keberhasilan ini menempatkan Nvidia di atas Apple dan Microsoft, yang sebelumnya sempat mendekati valuasi 4 triliun dolar AS namun belum menembus level baru dalam beberapa bulan terakhir.

Optimisme pasar terhadap Nvidia semakin kuat setelah muncul kabar bahwa perusahaan tersebut tengah menyiapkan pesanan chip senilai 500 miliar dolar AS dan berencana membangun tujuh superkomputer baru untuk pemerintah Amerika Serikat.

Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk memperkuat posisi Nvidia di pusat ekosistem AI global.

Analis menilai, pencapaian ini bukan sekadar soal angka, melainkan juga simbol pergeseran kekuatan industri teknologi.

“Nvidia kini bukan sekadar produsen chip, melainkan pemain yang membentuk arah industri,” ujar Matt Britzman dari Hargreaves Lansdown.

Meski begitu, sejumlah pihak tetap mengingatkan bahwa valuasi tinggi juga membawa risiko. CEO Tuttle Capital Management, Matthew Tuttle, menyebut bahwa pada akhirnya pasar akan menuntut kinerja keuangan yang nyata, bukan hanya janji ekspansi dan pertumbuhan.

Kesepakatan strategis dengan pemerintah AS untuk membangun infrastruktur AI senilai hingga 500 miliar dolar AS menjadi bukti nyata bahwa Nvidia kini berada di garis depan dalam membangun masa depan komputasi modern, dari superkomputer, keamanan siber, hingga riset pertahanan.

Semua ini mengukuhkan Jensen Huang bukan hanya sebagai CEO sukses, tetapi juga sebagai arsitek utama era baru kecerdasan buatan dunia.

Sumber : Kompas