Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini sudah merambah ke industri kesehatan Tanah Air.
Operasional rumah sakit yang didukung oleh AI tentunya menawarkan perawatan pasien yang lebih cepat dan akurat.
Lantas, bagaimana nasib para dokter yang bekerja di RS? Apakah peran mereka akan tergerus atau justru bakal terbantu dengan keberadaan AI?
Terbaru, kabar mengenai inovasi teknologi AI ini telah diadopsi oleh penyedia layanan kesehatan EMC Healthcare. Mereka menggandeng InterSystems, perusahaan penyedia teknologi data kreatif.
Kemitraan keduanya bertujuan untuk merevolusi perawatan pasien melalui adopsi sistem rekam medis elektronik (EHR) generasi berikutnya, InterSystems IntelliCare.
Kolaborasi tersebut merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan penyampaian layanan kesehatan dan efisiensi operasional di seluruh wilayah.
“Adopsi InterSystems IntelliCare ini bukan hanya peningkatan teknologi, tetapi memungkinkan perubahan mendasar dalam cara EMC akan memberikan layanan kesehatan. Dengan mengadopsi InterSystems IntelliCare, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan perawatan pasien di seluruh fasilitas kami. Kami juga melihat ini sebagai game changer, baik bagi pasien maupun penyedia layanan,” kata Presiden Direktur EMC Group Jusup Halimi di Rumah Sakit EMC Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, Senin (24/3/2025).
Lebih lanjut, dia mengatakan, EMC telah melakukan transisi dari catatan berbasis kertas menjadi peluncuran terencana solusi berbasis AI dalam waktu hanya lima tahun. Ini tentunya membawa manfaat substansial bagi tenaga medis dan pasien.
Dengan adanya penerapan AI diharapkan dapat mengurangi beban administratif, mengotomatiskan tugas rutin, dan mengoptimalkan alur kerja, memungkinkan para profesional kesehatan atau dokter untuk lebih fokus pada perawatan pasien.
Analitik berbasis AI juga akan meningkatkan pengambilan keputusan klinis dengan memberikan wawasan prediktif, mendeteksi anomali, dan mempersonalisasi rencana perawatan.
“AI adalah perubahan besar dalam teknologi kesehatan. Dengan fungsionalitas AI yang canggih dan puluhan tahun keandalan yang terbukti, InterSystems IntelliCare adalah pilihan yang jelas untuk memberikan solusi paling canggih bagi rumah sakit kami,” kata Jusup.
Kepala Informatika Medis di EMC dr. Bella Desra Andae mengatakan, teknologi InterSystems IntelliCare AI mampu menghemat waktu dan dapat melakukan pemeriksaan secara detail. Serta meningkatkan cara dokter berinteraksi dengan rekam medis elektronik.
“Jadi sebelum ada teknologi yang baru ini banyak dokter menghabiskan waktu sekitar lima hingga 10 menit di depan layar, mencari rekam medis, diagnosa sebelumnya, hingga mengetik resep obat. Hadirnya InterSystems IntelliCare lebih menghemat waktu di depan layar dan meningkatkan pengalaman pasien dengan memungkinkan dokter tetap terlibat sepenuhnya dengan pasien, berkomunikasi lebih baik, dan meningkatkan kepercayaan,” kata dr. Bella.
|CNBC Indonesia|