Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengaku kesulitan mencari orang buat mengisi sejumlah jabatan di lembaganya.
Dia mengatakan salah satu jabatan yang paling sulit dicari adalah Direktur Artificial Intelligence.
“Ada beberapa jabatan yang hingga sekarang kami mencari tapi belum pas, salah satunya Direktur untuk AI,” kata Bambang dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (18/9/2023).
Bambang mengakui kesulitan mencari orang untuk posisi itu.
Menurut dia, otorita IKN sudah melakukan lelang jabatan, namun kandidat idaman tidak berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Karenanya, kata dia, Otorita IKN tidak bisa mengangkat orang itu di level direktur.
“Tidak mudah mencari talenta ini,” tutur dia.
Karena itu, Bambang mengusulkan agar revisi Undang-Undang IKN mengakomodasi sejumlah perubahan. Dia menginginkan agar Otorita IKN diberikan keleluasaan untuk mengangkat pejabat selevel direktur yang tidak berasal dari kalangan PNS.
“Kami mohon dalam revisi UU IKN kami bisa merekrut siapapun talenta terbaik bangsa ini,” ujar dia.
Dalam paparan Bambang, terungkap bahwa masih ada tiga jabatan direktur di Otorita IKN yang saat ini masih kosong. Tiga jabatan itu adalah Direktur Data dan Kecerdasan Buatan, Direktur Perencanaan Mikro dan Direktur Trantibum.
Saat ini revisi UU Nomor 3 tahun 2022 tentang IKN memang tengah bergulir di Komisi II DPR. Terdapat sejumlah pasal yang akan diubah.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa selaku perwakilan pemerintah dalam rapat itu mengatakan, perubahan ini mencakup sembilan persoalan.
Di antaranya, mengenai kewenangan khusus, pertanahan, pengelolaan keuangan, pengisian jabatan otorita, penyelenggaraan perumahan, batas wilayah, tata ruang, mitra di DPR, serta jaminan keberlanjutan.
Source : CNBC Indonesia