PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) berhasil mendapatkan penghargaan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 untuk kategori Farmasi.
Dari 5 perusahaan yang masuk nominasi, produsen jamu Tolak Angin itu berhasil meraih peringkat pertama.
Sido Muncul unggul atas perusahaan farmasi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Merck Tbk. (MERK) dan PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC).
Penghargaan BIA 2025 diserahkan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin kepada Direktur Keuangan Sido Muncul Budiyanto di Hotel Westin Jakarta, Senin (30/6/2025).
Dewan Juri Wimboh Santoso mengungkapkan penilaian berdasarkan pada laporan keuangan dan pertumbuhan perusahaan.
Menilik laporan keuangan perseroan pada awal tahun 2025, Sido Muncul mencatatkan pelemahan kinerja. Pendapatan perseroan menyusut 25,09% year on year (YoY) dari Rp1,05 triliun pada kuartal I/2024 menjadi Rp789,10 miliar pada kuartal I/2025.
Begitu juga dengan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih Sido Muncul menyusut 40,34% YoY menjadi Rp232,94 miliar pada kuartal I/2025 dari Rp390,49 miliar pada kuartal I/2024.
Meskipun begitu, dari sisi aset dan ekuitas, perseroan mencatatkan pertumbuhan sepanjang 2025.
Sido Muncul misalnya mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 4,01% sepanjang 2025 dari Rp3,93 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp4,09 triliun pada Maret 2025.
Kas dan setara kas perseroan juga meningkat 37,58% dari Rp855,56 miliar pada Desember 2024 menjadi Rp1,17 triliun pada Maret 2025.
Begitu juga dengan ekuitas perseroan yang meningkat 6,36% dari Rp3,48 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp3,70 triliun pada Maret 2025.
Bisnis Indonesia Awards merupakan kegiatan tahunan dari harian Bisnis Indonesia, sejak 2022. Pelaksanaan BIA 2025 merupakan ajang yang ke-23.
Secara umum, seleksi penjurian BIA 2025 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Para nominasi penerima award yakni perusahaan emiten dan perbankan yang lolos dari setiap kategori dari tahapan kuantitatif akan diajukan ke tahap kualitatif.
Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari Menteri Komunikasi & Informatika Tahun 2014 – 2019 Rudiantara, Ketua Dewan Komisioner OJK 2017-2022 Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan 2014 – 2019 Mardiasmo, Ekonom Senior, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Tahun 2001-2010 Raden Pardede, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto.
Presiden Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit Bisnis Indonesia, Hariyadi B. Sukamdani mengatakan gelaran BIA 2025 sebagai apresiasi pada perusahanan yang berkinerja baik dan memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional.
Hariyadi berharap melalui gelaran BIA 2025 menjadi momentum kuat untuk semua perusahaan berkolaborasi mendukung perekonomian Indonesia yang lebih baik.
“Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya pada para pemenang dan dewan juri yang telah berpartisipasi dalam acara ini, ” ujar Hariyadi, sebagaimana dilansir RM.id.
BIA 2025 mengusung tema “Resilience Towards Uncertainty”. Tema itu menegaskan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan secara konsisten, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi dan pasar dengan menunjukkan stabilitas pertumbuhan dan kinerja keuangan yang andal. YCM
Sumber : Bisnis Indonesia