Meski pamor Bakal Calon Presiden (cawapres) Prabowo Subianto telah kuat dalam elektabilitas di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti, ia tetap membutuhkan sosok pendamping yang bisa membawanya menuju kemenangan.

Sebagaimana diketahui Ketua Umum Gerindra ini dilengkapi dengan dukungan Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Dengan demikian koalisi ini menguasai 264 kursi parlemen atau 45%, berdasarkan hasil Pemilu 2019.

Meskipun begitu, koalisi gemuk tidak selalu memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) seperti yang telah terjadi pada 2014, di mana Prabowo gagal mengalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal kala itu Prabowo didukung oleh lebih banyak partai dibandingkan dengan Jokowi.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut peluang Prabowo untuk menang dalam Pilpres 2024 semakin besar. Namun, terdapat syarat jika Prabowo ingin memperoleh suara terbanyak, yakni memiliki sosok wakil presiden yang tepat.

Lantas, siapakah sosok wakil presiden yang tepat untuk Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra ini?

“Karena peluang untuk menang (Pilpres 2024) Pak Prabowo dengan survei Pak Prabowo yang tinggi, Pak Erick tinggi, kemudian masih muda, energik, punya prestasi, saya kira tepat kalau nanti Pak Prabowo ambil ET (Erick Thohir),” kata Yandri, dikutip Minggu (17/9/2023).

Melansir dari CNN Indonesia, Yandri mengatakan dalam beberapa waktu belakangan ini, hasil survei Erick Thohir menunjukkan peningkatan elektabilitas sebagai calon wakil presiden (cawapres). Dengan demikian, ia menyebutkan, sikap PAN mengusulkan Erick bukan hal subjektif.

Nama Erick menempati posisi pertama sebagai cawapres pilihan publik menurut survei Indikator Politik yang digelar 20-24 Juni. Elektabilitasnya tercatat sebesar 22,9%. Sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI) pun merekam hal yang sama dalam survei pada 1-8 Juli. Dalam simulasi 24 nama cawapres, Erick ada di posisi teratas dengan elektabilitas 14,3%.

“PAN sangat objektif mengusulkan ET itu,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut kadernya, Gibran Rakabuming, telah melaporkan ke partai soal dirinya diusulkan jadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024.

Menurut Hasto laporan-laporan itu disampaikan Gibran dalam beberapa pertemuan internal partai. Menurut dia, pihaknya hanya menunggu jadwal pendaftaran capres dan cawapres di KPU pada 19-25 Oktober mendatang.

“Kita tunggu, tetapi Mas Gibran kan pernah juga telah sampaikan pada kami dalam berbagai dialog-dialog di internal terkait hal tersebut ya,” kata Hasto di sela-sela Rakernas IV PDIP, Kemayoran, Jakarta Pusat, dikutip dari CNN, Minggu (1/10/2023).

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo sempat menyebut Gibran sebagai cawapres paling ideal bagi Prabowo.

“Mengenai sosok cawapres Pak Prabowo, saya kira pertama bukan rahasia lagi bahwa Mas Gibran adalah salah satu bakal calon wakil presiden,” kata Hashim saat konfrensi pers Millenial Fest 08 di Grand City Surabaya, Jumat (29/8/2023).

Akan tetapi peluang Gibran mendampingi Prabowo terganjal oleh Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu). Di situ tertulis bahwa persyaratan menjadi presiden dan wakil presiden berusia 40 tahun.

Saat ini terdapat beberapa gugatan pengujian UU Pemilu tersebut di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berproses. Para pemohon meminta batas usia capres dan cawapres diturunkan menjadi 35 tahun.

Source : CNBC Indonesia