“Deus meus et omnia” adalah frasa Latin yang berarti “Allahku dan Segalaku”.
Ungkapan ini merupakan seruan kekaguman yang menunjukkan penyerahan total kepada Tuhan, sering dikaitkan dengan Santo Fransiskus.
Menurut Guru Agama SMP Santa Maria Banjarmasin, Jovita Yuni Kartika Rando, S. Pd, Allahku dan segalaku ini mengungkapkan bahwa Tuhan adalah segalanya bagi orang yang mengucapkannya, melebihi semua hal duniawi.
“Ungkapan ini sering digunakan dalam sekolah Katolik sebagai moto karena asal-usulnya dari Santo Fransiskus, yang mengucapkannya sebagai seruan pujian dan pengakuan akan keagungan Tuhan serta ketidakberdayaan manusia di hadapanNya,” jelas guru yang akrab disapa Ibu Yuni, Rabu (27/8/2025).
Di sekolah-sekolah, lanjut perempuan kelahiran Banjarmasin 15 Juni 2000, kalimat ini digunakan sebagai moto yang menginspirasi murid untuk menghargai Tuhan sebagai “segalanya” dan membangun hubungan yang mendalam denganNya.
Diharapkan setiap siswa menjadi
pribadi ulet, kreatif bermutu beriman yang mendalam dengan nilai dasar SFD. “S adalah semangat meliputi bergembira, rajin giat, energik, disiplin dan sukacita. F adalah Fraternitas meliputi cinta kasih, ramah bersaudara, membawa Damai dan toleransi. Sedangkan D adalah Dina meliputi doa, pertaubatan sederhana, rendah hati, tulus, mati raga, rela berkorban jujur dan tanpa pamrih, ” jelasnya kepada Tim Ekskul Jurnalistik. (SM/TEJ)