Perekonomian Indonesia tidak dalam kondisi bersinar. Cahayanya kian redup dari tahun ke tahun. PHK sejumlah perusahaan besar bukan hanya menakutkan, menambah angka pengangguran baru dan melemahkan daya beli.

Pasar tradisional maupun mall sepi pengunjung berbelanja. Daya beli melemah karena sumber penghasilan terkoreksi. Penghasilan masyarakat mengering bahkan masuk daftar warga  miskin baru karena pemasukan rutin  tidak memadai.

Di tengah permasalahan itu, RAI hadir sebagai alternatif solusi lapangan kerja baru.

Kalangan mahasiswa, ibu rumah tangga atau karyawan swasta yang ingin menambah penghasilan layak mencoba lowongan kerja menarik ini.

Lowongan pekerjaan itu disediakan oleh RAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang berbasis di London, Inggris. RAI merupakan kependekan dari RATIO ARTIFICIAL INTELLIGENCE LIMITED.

Perusahaan RAI memasuki pasar Indonesia tahun 2024. RAI hadir untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan yang signifikan di Indonesia dan menyediakan jutaan lapangan kerja hingga saat ini.

Bagaimana cara kerjanya? Gampang.

Anda hanya perlu menghabiskan beberapa menit menjawab 5 sampai 45 pertanyaan per hari untuk mendapatkan Rp 10.000 hingga Rp 145.980.

Banyak orang mungkin penasaran mengapa menyelesaikan beberapa tugas Tanya Jawab saja bisa menghasilkan begitu banyak.

“Tugas Tanya Jawab ini dirancang untuk memperkaya basis pengetahuan AI,” ujar Miss Brianna, wakil dari perusahaan RAI.

Melalui respons manusia, AI dapat meniru pemikiran manusia, yang membutuhkan sejumlah besar karyawan untuk menunjukkan pola pikir mereka sendiri.

Kecerdasan buatan merupakan kemajuan teknologi tercanggih di dunia. Dari Silicon Valley di AS hingga Zhongguancun di Tiongkok. Dari laboratorium di Eropa hingga taman teknologi RAI di Asia Tenggara, para pemikir paling cemerlang dan modal terbesar di dunia mengalir ke sektor ini.

Sektor ini dikenal luas sebagai inti Revolusi Industri Keempat, dan prospek perkembangannya tak terukur.

Sektor ini akan membawa peningkatan efisiensi yang signifikan dan perubahan mendasar di hampir setiap sektor, termasuk layanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, jasa keuangan, dan produksi pertanian.

Ini berarti siapa pun yang pertama kali merangkul AI akan memegang kunci masa depan. Indonesia, salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, secara aktif merangkul tren ini.

Menurut perkiraan, pada tahun 2030, AI akan berkontribusi puluhan miliar dolar AS bagi perekonomian Indonesia dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru.

“Saya mengajak semua orang untuk berpartisipasi aktif. Jika Anda ingin mengubah hidup Anda, jika Anda membutuhkan pekerjaan, maka Anda dapat bergabung dengan kami,” kata Brianna.

Jika Anda tertarik, hubungi Manajer Perekrutan WA: 0895.4023.97779.

(Yus/RAI)